Beijing, MINA – Hampir setengah dari populasi penduduk Cina, sekitar 780 juta orang, saat ini hidup di bawah berbagai bentuk pembatasan perjalanan karena pihak berwenang hendak menahan penyebaran virus mematikan corona.
Virus corona telah menewaskan 1.770 orang dan menginfeksi 70.000 lainnya di daratan Cina, menurut CNN, Senin (17/2).
Pembatasan perjalanan dengan berbagai tingkat masih diberlakukan di provinsi dan kota-kota di seluruh negeri, termasuk Hubei, Liaoning, Beijing dan Shanghai.
Batasan mencakup segala hal, mulai dari karantina hingga batas siapa yang bisa datang dan pergi dari lingkungan.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Beberapa tindakan paling ketat dapat ditemukan di empat kota di provinsi Hubei, pusat wabah.
Kota Wuhan, Huanggang, Shiyan, dan Xiaogan telah sepenuhnya menutup semua kompleks perumahan dan komunitas. Sementara penggunaan kendaraan yang tidak penting di jalan raya lokal juga dilarang.
Warga di setiap kota menerima kebutuhan sehari-hari dari komite lingkungan dan komunitas, karena mereka tidak diizinkan meninggalkan rumah.
Kota Hubei membuat langkah-langkah baru, termasuk pembatasan lalu lintas di seluruh provinsi pada semua kendaraan non-darurat, dan penutupan semua tempat umum yang tidak penting.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Pemeriksaan kesehatan juga terus ditingkatkan, termasuk kepada para pejabat dari rumah ke rumah untuk mendeteksi kasus-kasus baru.
Siapa pun yang menunjukkan gejala potensial virus “harus segera melaporkan ke intansi kesehatan setempat, untuk perawatan segera,” kata pemerintah dalam sebuah surat edaran yang mengumumkan pembatasan baru.
Siapa pun yang dicurigai atau dipastikan terinfeksi virus corona, kontak dekat mereka, atau siapa saja yang demam, harus “dirawat tepat waktu atau ditempatkan di isolasi karantina,” bunyi pengumuman.
Pada sisi ekonomi, pemerintah Hubei mengatakan bahwa “perusahaan tidak boleh melanjutkan produksi kecuali diizinkan oleh otoritas pencegahan epidemi lokal.” (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan