Mumbai, 28 Syawwal 1436/13 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah 89% Muslimah di India menginginkan pemerintah setempat menangani hak keadilan bagi perempuan.
Penelitian yang dilakukan Bharatiya Muslim Mahila Andolan (BMMA), menebutkn hal itu. Sementara 86% Muslimah juga berharap pemimpin agama mengambil tanggungjawab keadilan bagi kaum hawa.
BBMA merupakan organisasi yang terlibat untuk menangani hak-hak perempuan Muslimah pada khususnya dan wanita pada umumnya.
dalam penelitian yang dilakukan di 10 negara dengan sampel 4.719 wanita Muslimah itu juga disebutkan, masalah poligami menjadi perhatian kedua tertinggi.
Baca Juga: Polri-‘Aisyiyah Jalin Kerja Sama Lindungi Perempuan dan Anak
“Sekitar 91,7% kaum Muslimah di India tidak ingin suami mereka berpoligami,” media setempat Dna India menyebutkan.
Penelitian lainnya menyebutkan, 88,3% responden menghendaki, jika terjadi perceraian yang akhir-akhir ini sedang marak dinyatakan melalui jejaring sosial, mereka menghendaki agar dilakukan dengan cara yang baik.
“Tidak banyak yang berubah, perlu ada pencerahan dari para ulama setempat,” kata aktivis perempuan Zakia Soman.
Kelompok BBMA mengatakan bahwa kelompoknya telah berdiskusi dengan para ulama atas masalah kodifikasi hukum Islam.
Baca Juga: Peran Strategis Muslimah dalam Perjuangan Palestina
“Hukum yang ada semestinya mempertimbangkan kondisi saat ini, seperti sikap di kalangan laki-laki Muslim yang memang memiliki hak untuk menikah lebih dari satu isteri, namun jangan sampai menambah penderitaan kaum perempuan.
“Kenyataannya banyak keluhan atas penderitaan kaum perempuan yang mengadu, seperti ditemukan dalam penelitian,” kata Noorjehan, aktivis kaum perempuan. (T/P005/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)