Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Kembali Luncurkan Al-Quran Terjemah Tiga Bahasa Daerah

Risma Tri Utami - Selasa, 11 Desember 2018 - 13:59 WIB

Selasa, 11 Desember 2018 - 13:59 WIB

2 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Kementerian Agama akhir tahun ini akan meluncurkan Al-Quran Terjemah tiga Bahasa Daerah.

“13 Desember 2018 besok Puslitbang Lektur akan meluncurkan Al-Quran Terjemah tiga Bahasa Daerah, yaitu Bahasa Aceh, Bugis, dan Madura. Insya Allah peluncuran akan dilakukan oleh bapak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,” ujar Kepala Pusat Puslitbang  Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat, M Zain saat Soft Launching dan Sosialisasi Awal Penerbitan Hasil Penelitian Puslitbang di Jakarta, Selasa (11/12).

Dikatakan Zain, Al-Quran Terjemah tiga Bahasa Daerah Aceh, Bugis, dan Madura ini dilengkapi 12 terjemah Al-Quran bahasa daerah lainnya yang sudah terbit yaitu, bahasa Sasak (Nusa Tenggara Barat), Kaili (Sulawesi Tenggara), Makassar (Sulawesi Selatan), Toraja (Sulawesi Tengan), Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara), Batak Angkola (Sumatera Utara), Minang (Sumatera Barat), Banyumas (Jawa Tengah), Dayak (Kalimantan Barat), Ambon (Provinsi Maluku), Bali (Provinsi Bali), dan Banjar (Provins Kalimantan Selatan).

Zain mengungkapkan, terjemah Al-Quran dalam bahasa daerah ini merupakan bentuk komitmen Puslitbang Lektur untuk memberikan produk yang dbutuhkan masyarakat.

Baca Juga: Periset BRIN Jadi Ilmuwan Top Dunia

Menurutnya, ada sejumlah tujuan Al-Quran diterjemahkan ke dalam bahasa daerah. Pertama, kitab suci agama harus didekatkan dengan umatnya, supaya umat memiliki kedekatan dengan teks suci agamanya.

Kedua, agar bahasa daerah ini tidak cepat punah, menurutnya, bahasa daerah penting dilestarikan karena memiliki nilai luhur yang dipraktekan pendahulu.  

“Alquran diterjemahkan ke bahasa daerah agar bahasa daerah tidak kehilangan penuturnya. Bila penuturnya hilang, maka kita akan kehilangan nilai-nilai dan kearifan luhurdari bahasa daerah tersebut,” pungkasnya. (R/R09/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gubernur Jambi Al Haris Melayat ke Rumah Duka Prof Asad Isma

Rekomendasi untuk Anda