AA GYM TIDAK RELA PENGHINAAN JAKARTA POST

KH. Abdullah Gymnastiar (Gambar: www.inilah.com)
KH. (Gambar: www.inilah.com)

Jakarta, 11 Ramadhan 1435/9 Juli 2014 (MINA) – Dai dan mubaligh kondang yang terkenal dengan dakwah Manajemen Qalbu-nya, KH. Abdullah Gymnastiar menyatakan  “tidak rela” atas  terhadap Islam  yang dituangkan dalam .

“Karikatur Jakarta Post (3/7) ini sangat melukai hati umat Islam dan penghinaan sangat keji. Demi Allah saya tidak rela,” tulis AA Gym – sapaan akrabnya – dalam akun facebook-nya, Selasa (8/7).

The Jakarta Post yang juga jaringan Kompas Gramedia telah melakukan penghinaan terhadap Islam dengan menayangkan karikatur melecehkan kata “laa ilaha illallah”. Kebencian dan pelecehan terhadap umat Islam dengan menistakan simbol Allah, Rasul dan Muhammad dalam siluet tengkorak begitu kentara dari harian berbahasa Inggris itu.

“Bila diri ini dihina tak jadi masalah, tapi bila Allah SWT dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dihina, harus dituntut pertanggungjawabannya,” kata AA Gym di facebook yang dipkutip Miraj News, Rabu.

Pernyataan kecaman yang sama juga dikicaukan oleh Pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhid itu di Twitter-nya.

Ia juga menghimbau umat Islam tidak bertindak anarkis meski hati mendidih.“Kita laporkan dan pastikan tidak ada penghinaan keji seperti ini lagi,” tegasnya.

Sementara itu Korps Mubaligh Jakarta (KMJ) dan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) menyatakan protes kerasnya kepada redaksi The Jakarta Post atas pemuatan kartun yang dianggap menghina Islam dan ummat Islam.

Rombongan KMJ dan JAT yang berjumlah sembilan orang diterima Pemimpin Redaksi Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat, di kantor redaksi, Jakarta pada Selasa.

“Menurut saya, apa yang dilakukan Jakarta Post sekali lagi mengkonfirmasi kebenaran firman Allah dalam QS. Al-Baqoroh: 120 dan QS Ali Imran: 118-120, bahwa musuh-musuh Allah memang sangat membenci Islam dan umatnya,” kata Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah KMJ Edy Mulyadi, menanggapi penyesalan dan permohonan maaf Jakarta Post.

“Terlebih lagi pada bagian dalam tengkorak itu ditulis kalimat, Allah, Rasul, Muhammad. Ini jelas-jelas penistaan yang sangat keji terhadap Islam dan umatnya. Permintaan maaf saja tidak cukup. Tidak berarti persoalan selesai begitu Jakarta Post minta maaf dan menyatakan mencabut kartun tersebut. Masalah ini harus dibawa ke ranah hukum. Pelaku dan penanggung jawabnya harus dikenai sanksi pidana,” kata ketua JAT DKI Jakarta, Haris Amir Falah. (L/P09/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0