ABBAS TEMUI MISY’AL DI DOHA

Source: AlResalah.ps

Doha, 7 Rajab 1435 /6 Mei 2014 ( MINA ) – dan pemimpin Hamas Khalid Misy’al bertemu untuk pertama kalinya dan menandatangani kesepakatan sebagai kelanjutan .

Kedua tokoh itu bertemu di ibukota Qatar, Doha, Senin. Demikian Al-Jazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Abbas tiba di Doha sehari sebelumnya. Sementara Misy’al memang telah lama tinggal di Doha selama lebih dari dua tahun setelah sebelumnya berada di Damaskus sejak 2001 sampai 2011. Petinggi Hamas itu meninggalkan Suriah sejak perang saudara terjadi pada awal 2011.

Terakhir kali kedua pemimpin itu bertemu di Kairo pada Januari 2013 disertai Juru bicara Hamas. Sami Abu Zuhri, selaku koordinator rekonsiliasi sekaligus juru bicara Hamas mengatakan akhir pekan lalu bahwa kedua pemimpin akan membahas perjanjian rekonsiliasi serta teknis pelaksanaannya.

Setelah melalui pembicaraan lebih 12 jam sejak kedatangan rombongan delegasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) ke Jalur Gaza, Selasa (24/4) lalu, telah dicapai kata sepakat untuk menerapkan butir-butir rekonsiliasi yang telah disepakati sebelumnya baik pertemuan di Kairo maupun Doha.

Keputusan rekonsiliasi bersama antara Hamas dan PLO yang dipimpin gerakan Fatah dibacakan di kediaman Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah, di Kamp Pengungsi Pantai Shati, Gaza. Haniyah yang didampingi Azam Al-Ahmad, Mahmoud Zahar, Musa Abu Marzouk, Musthafa Barghouti, dan para petinggi dari kedua faksi lainnya membacakan hasil rekonsiliasi yang telah disepakati oleh kedua fihak.

“Perpecahan telah berakhir,” kata Haniyah setelah membaca keputusan kesepakatan rekonsiliasi, seperti dilaporkan koresponden MINA di Jalur Gaza, Palestina, Kamis lalu.

Pernyataan yang dibacakan Ismail Haniyah tersebut sangat menekankan kepada terealisasinya berbagai kesepakatan baik di Doha maupun di Kairo. Di antaranya akan melaksanakan pemilu dalam waktu enam bulan setelah ditandatanganinya kesepakatan tersebut.

Hasil kesepakatan itu juga akan melaksanakan pertemuan secara berkala setelah diaktifkannya kembali PLO setidaknya lima pekan setelah ditandatanganinya perjanjian rekonsiliasi tersebut.

Persatuan Palestina merupakan impian rakyat Palestina, setelah terjadinya berbagai peristiwa yang merugikan Palestina secara keseluruhan dan tepecah belahnya dua faksi besar yaitu Hamas dan Fatah. Perpecahan yang menguntungkan Israel itu akhirnya diselesaikan dengan terjadinya rekonsiliasi antara kedua faksi besar tersebut. (T/P04/P02)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0