Abdul Muta’ali Sebut Tak Banyak Akademisi yang Peduli Isu Palestina

Wakil Direktur Sekolah Kajian Startejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Abdul Muta'ali. (Foto: Dok. AWG)

Jakarta, MINA – Wakil Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Abdul Muta’ali mengatakan, saat ini tidak banyak akademisi yang peduli tentang isu dan konflik yang terjadi di Palestina.

“Saat ini akademisi itu dibagi menjadi dua yaitu intelektual dan emosional, dalam dunia penulisan ilmiah itu jarang konflik Palestina diangkat, yang banyak di angkat itu humanity, kemudian LGBTQ+  dan masalah toleran. Seolah-olah ketika berbicara Palestina maka menjadi intoleran,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam acara Sarasehan yang digelar oleh sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 2022 di Jakarta,  Selasa (29/11).

“Di kampus-kampus hebat, jarang orang untuk jadi profesor itu menulis bagaimana Palestina merdeka, kenapa? Karena dunia dibangun seperti itu, karena mereka (Israel) menguasai akademik, education, kemudian penulisan-penulisan ilmiah,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengatakan AWG kedepannya harus banyak mengadakan lomba penulisan tentang Palestina.

Aqsa Working Group (AWG) menggelar Bulan Solidaritas Palestina sepanjang bulan November 2022, menyambut Hari Solidaritas Palestina yang ditetapkan PBB pada tanggal 29 November.

Sarasehan menjadi salah satu rangkaian acara BSP 2022, sekaligus penutup gelaran BSP 2022 yang digelar AWG, dengan menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Sejarawan dan Budayawan Romo Franz Magnis Suseno, Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad dan Dosen Universitas Islam Gaza Munawwar Nijem dan Praktisi Media Aat Surya Safaat yang hadir memberikan sambutan dalam peluncuran buku Membaca Protocol of Zion: Blue Print Yahudi Menguasai Dunia karya Pembina Utama AWG Imaam Yakhsyallah Mansur. (L/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.