Bogor, MINA – Mengomentari polemik wacana sertifikasi dan kelas pranikah oleh pemerintah, KH Abul Hidayat Saerodjie, pengasuh Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, menyatakan dukungannya terhadap pendidikan pranikah yang disebut akan diterapkan mulai tahun 2020.
“Jika tujuan untuk menambah ilmu bagi pasangan calon yang akan menikah, itu bagus. Adanya kursus pranikah agar tak ada lagi pasangan yang menikah tanpa bekal yang cukup,” katanya saat diskusi bersama wartawan MINA, Jumat (22/11).
Menurutnya, pembekalan pranikah sangat baik sekali untuk menambah ilmu berumah tangga bagi pasangan calon yang akan melangsungkan ke jenjang pernikahan.
“Kita lihat kontennya terlebih dahulu agar kita dapat mengerti. Jika justru proses sertifikasi dan kelas pranikah ini makin mempersulit pasangan calon akan menikah, ini tidak baik,” tambahnya.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Dia juga mengatakan, jika sebaliknya, pihaknya mendukung sekali itu bahkan menambah ilmu bagi calon yang akan menikah.
Sebelumnya Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menjelaskan tentang bimbingan pranikah sebagai syarat pernikahan.
Sejak munculnya isu tentang sertifikat bimbingan pranikah menjadi syarat wajib pernikahan, pro kontra pun muncul. Apalagi ada asumsi di masyarakat bahwa pasangan calon pengantin yang tidak memiliki sertifikat bimbingan pernikahan tidak diperbolehkan menikah. (L/R03/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama