Aceh Bergerak: Tawarkan Kampanye Gratis kepada Caleg Melalui Video Creatif

Banda , MINA – Di tengah euforia calon presiden dan calon anggota dewan memperebutan kursi demi menyuarakan aspirasi pendukungnya, lahir sebuah lembaga yang diinisiasi oleh Ambia Dianda yang diberi nama .

Organisasi ini boleh dikata sebagai penyambung lidah Calon Legeslatif untuk menyampaikan gagasan yang diimplementasikan melalui audio visual bernuasana Conten Creatif, secara , Sabtu (19/1).

Di tengah perbincangan, Ambia Dianda menyampaikan, Aceh Bergerak memberikan porsi kepada caleg muda yang punya inovasi maupun gagasan tetapi tidak memiliki ruang dalam menyampaikan kepada publik, seperti keterbatasan anggaran untuk mengumpulkan masa dan mencetak spanduk dalam jumlah besar.

Juga kepada pengguna media sosial untuk memanfaatkan media daring sebagai wadah penyampaian ide politik, bukan untuk menyebar ujaran kebencian, lebih ironi menyebut caleg tetangga “lebih buruk dari saya atau dari calon kami.”

“Kami sebenarnya menawarkan dan membuka pikiran soal cara berkampanye yang sehat, juga mudah melakukan kontrol sosial,” kata Ambia.

Aceh Bergerak menyediakan jasa gratis dengan menyiapkan kamera untuk merekam caleg menyampaikan gagasan dan membuat semenarik mungkin, selanjutnya masing-masing caleg mengunggah di media sosial seperti Facebook, Instagram, Group Whatsapp, Twiter dan media sosial lainnya.

Di sisi lain organisasi ini juga mengkampanyekan kepada tim sukses atau caleg yang memanfaatkan pohon sebagai media pajang, kami juga mengingatkan bahwa pohon juga mahkluk hidup, dan jangan sampai hanya karena ambisi naik caleg hingga menindas mahkluk hidup yang lain.

Ambia melihat fenomena saat ini ditengah tegangnya urat-urat politik adanya ketidak percayaan publik terhadap para kontestan tersebut, masyarakat pemilih hampir semua melihat apatis dan ragu-ragu kepada semua caleg, lantaran saban kampanye hanya menawarkan angin surga belaka.

sehingga timbul pragmatisme para pemilih, yang menyebabkan fenomena barterisasi antara calon dan masyarakat dimana uang atau barang menjadi nilai lain untuk memilih calon tertentu.

“Kami menyebut rumusnya politik yakni kontak politik dan cost politik tetap matrealistis, sehingga terbesit untuk mengembalikan apa yang sudah dikeluarkan saat kampanye, ketika terpilih sebagai anggota dewan,” sebut Ambia.

“Kita juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak memilih caleg yang seperti itu karena akan berakibat fatal kepda masyarakat,” sebutnya lagi.

Aceh Bergerak tidak menutup peluang untuk ingkamben yang juga ingin menyampaikan gagasan politik melalui organisasi ini, artinya Aceh Bergerak membuka peluang seluas-luasnya untuk para calon legeslatif yang ingin maju, tentu punya inovasi dan gagasan baru yang pro terhadap rakyat.

Saat ini Aceh Bergerak sudah membuat lima video dari puluhan calon yang mengajukan namanya untuk pembuatan conten creatif tersebut, Ambia menegaskan untuk caleg yang ingin membuat video tidak perlu membawa barang serta uang untuk dirinya dan tim yang bekerja.

“Kami tidak menerima pemberian caleg baik dalam bentuk uang maupun barang, jadi tidak perlu khawatir,” terangnya.

Cara ini diyakini akan masuk kesemua lapisan masyarakat karena hampir semua masyarakat memiliki koneksi dengan media sosial, bahkan di Aceh hampir rata-rata masyarakat punya smartphone.

Ambia menambahkan, untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, pihaknya siap mendatangi lokasi keberadaan caleg, namun untuk diluar wilayah itu, caleg harus mengunjungi langsung markas kami di Desa Lambhuk, Ulee Kareng, Banda Aceh. (L/AP/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.