ACT DIRIKAN SUMUR BOR DI GAZA

Sumur Bor yang didirikan oleh ACT di Jabaliya, Utara Jalur Gaza. Foto : MINA.
Sumur Bor yang didirikan oleh di Jabaliya, Utara . Foto : MINA.

Gaza, 6 Rajab 1436/26 April, 2015 (MINA) – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bekerjasama dengan Palestinian Welfare House (PWH) mendirikan sebuah sumur bor untuk mensuplai untuk warga di Jabaliya Utara Jalur Gaza.

“Sumur bor ini akan mensuplai kebutuhan setidaknya 22.000 orang yang membutuhkan air sebagai kebutuhan dasar hidup mereka,” kata Jomah Al Najjar, ketua Palestinian Welfare House (PWH) kepada Kantor Berita Islam Miraj (MINA) saat peresmian sumur bor di Jabliya, Jalur Gaza sabtu 25/4.

Jomah menambahkan bahwa program pembuatan sumur bor di Gaza ini merupakan program yang cukup penting untuk rakyat Gaza.

“Kebutuhan air di Gaza sangat mendesak, sehingga program ini sangat penting sekali, dan kami berharap kedepan akan banyak lagi sumur bor yang dibuat di Gaza,” terangnya.

Ditanya tentang pencemaran air yang terjadi di Jalur Gaza, insinyur sipil ini menjelaskan bahwa memang telah terjadi pencemaran di beberapa daerah didekat perbatasan.

“Ini tergantung daerahnya, di dekat perbatasan memang terjadi banyak pencemaran, namun di Jabaliya sendiri air masih cukup baik untuk keperluan hidup warga, dan kami melakukan test laboratorium untuk mengetahui kualitas air di sumur bor ini, anda bisa lihat sendiri hasilnya, mereka bisa meminum air secara langsung,” terangnya.

Dosen Teknik Sipil di Universitas Islam Gaza dan Aqsa University ini juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat Indonesia dan ACT yang telah membantu rakyat Gaza dengan mendirikan sumur bor ini.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada LSM-LSM serta saudara kami di Indonesia atas program ini, dan kami berharap akan ada lagi banyak program serupa kedepannya,” ujarnya.

Sumur bor sedalam 72 meter sumbangan rakyat Indonesia melalui ACT ini dimulai pengerjaanya sejak Desember 2014 lalu. Sejatinya akan dibuka dan beroperasi Maret 2015, namun karena terbatasnya material yang dibutuhkan sehingga sempat tertunda selama satu bulan.

Disamping itu mesin pompa yang digunakan bisa mensuplai air sebanyak 70 meter kubik per jam dan akan bekerja setiap hari. (L/K01/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0