Jakarta, 19 Sya’ban 1436/6 Juni 2015 (MINA) – Dr. Ahsin Sakho Muhammad,MA, mengatakan membaca Al-Quran jangan sampai mengedepankan langgam dan mengorbankan tajwid.
Dalam seminar bertemakan “Langgam Jawa Nusantara”, pada salah satu acara Quranic Fair di Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara, Jumat (5/6), Ashin membahas tentang hukum membaca Al-Quran menggunakan langgam Jawa. Ia mengatakan langgam membaca Al-Quran merupakan keindahan dalam membaca alquran.
“Ilmu langgam berasal khasanah tradisional Arab. Dan langgam daerah itu tidak bisa tinggalkan”, kata Ashin.
Menurutnya, melanggamkan Al-Quran dibolehkan karena Rasulullah saja tidak melarang para sahabat membaca Al-Quran dengan langgam mereka masing-masing. Maka diperbolehkan membaca Al Quran menggunakan langgam masing-masing, tetapi tidak keluar dari koridor tajwid yang benar.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia menjelaskan, berbeda jika membaca Al Quran yang dibaca dengan maksud melagu (menyanyikan) itu karena faktor lain.
Ahsin mengatakan, melanggamkan Al-Quran diperbolehkan dengan tujuan mengindahkan dan agar menyentuh hati pendengarnya, melanggamkan Al-Quran pun memperkaya khasanah qiroah Quran, ujar pengasuh Ma`had Darul Qur’an di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat itu.
“Membaca Al-Quran menggunakan langgam diperbolehkan dengan syarat tidak meninggalkan hukum tajwid yang ada,” ujar alumni Universitas Madinah itu. (L/nda/ptri/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda