Jakarta, 13 Rabi’ul Akhir 1438/ 12 Januari 2016 (MINA) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) hari Kamis (12/1) melakukan aksi bela rakyat 121 serentak di 19 titik, khusus untuk Jakarta mereka mengajukan tiga tuntutan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Tiga tuntutan itu: Pertama, mencabut PP Nomor 60 Tahun 2016 tentang kenaikan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Kedua, menolak kenaikan tarif dasar listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif dasar listrik golongan 900 VA.
Ketiga, mengembalikan mekanisme penetapan harga BBM kepada pemerintah dan menjamin terpenuhinya kebutuhan BBM bersubsidi di seluruh SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut AWG Telah Wakili Umat Islam dalam Pembebasan Palestina
Menurut Koordinator Lapangan Aksi BEM Se-Jabodetabek dan Banten Ihsan Munawar, tiga tuntutan itu akan diajukan kepada Presiden Jokowi.
“Kami ingin bertemu dengan Presiden Jokowi karena kami sudah menyampaikan surat melalui Pratikno, apabila iktikad baik kami tidak digubris, maka seharusnya mereka sadar, karena hari ini kami turun di seluruh Indonesia untuk menyampaikan aspirasi rakyat,” ujarnya.
Demo bela rakyat 121 yang di gelar oleh BEM SI berlangsung dari pukul 10.00 WIB yang di mulai di Patung Kuda (Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat) sampai ke Istana Negara (Jl. Medan Merdeka Utara).
“Langkah yang diambil mahasiswa ini bukanlah akhir namun akan terus turun ke jalan jika kebijakan pemerintah tidak pro kepada rakyat,” tegasnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Jumat Ini
Demo 121 diikuti oleh ribuan mahasiswa dan Persatuan Guru Seluruh Indonesia atau PGSI.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Dwiyono bersama Komandan Kodim (Dandim) 0501 Jakarta Pusat, Kolonel Infanteri Moch Zamroni beserta pasukannya turun langsung ke lokasi untuk mengawal aksi tersebut. (L/R10/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: WNI Tertembak di Malaysia, Prabowo Desak Investigasi