Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Aqsa dan Sekitarnya Kawasan Penuh Berkah

Ali Farkhan Tsani Editor : Lili Ahmad - Senin, 24 Juni 2024 - 21:30 WIB

Senin, 24 Juni 2024 - 21:30 WIB

19 Views

Kompleks Masjidil Aqsa (Al-Maudhu)

Oleh Ali Farkhan Tsani, Redaktur  Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency), Duta Al-Quds Internasional

Al-Aqsa dan sekitarnya adalah kawasan penuh berkah, sebagaimana firman Allah:

سُبۡحَـٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلاً۬ مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِى بَـٰرَكۡنَا حَوۡلَهُ ۥ لِنُرِيَهُ ۥ مِنۡ ءَايَـٰتِنَآ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS Al-Isra [17] : 1).

Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah

Negeri Palestina secara umum dikatakan wilayah yang penuh berkah terbagi menjadi dua hal:

Pertama, berkah secara spiritual keagamaan, yaitu: Menjadi tempat diutusnya para Nabi dan Rasul utusan Allah Subhanahu wata’ala, adanya Masjidil Aqsa atau rumah yang disucikan (Baitul Maqdis), tempat ibadah menyembah Allah Subhanahu wata’ala yang dibangun kedua di muka bumi ini setelah Masjidil Haram, pahala yang berlipat ganda sampai 500 kali shalat di dalamnya dibandingkan masjid lainnya, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Termasuk Karakter penduduknya yang ramah dan tegar dalam menghadapi kehidupan, serta bumi pilihan tempat perjuangan dalam menegakkan kalimat Allah Subhanahu wata’ala.

Kedua, berkah secara fisik, yaitu tanahnya yang subur, udaranya yang sejuk, dan terasa seperti kampung sendiri bagi orang asing yang datang ke sana. Karena itu, wilayah ini disebut sebagai Negeri Bulan Sabit yang subur (الهلال الخصيب). Kesuburan tanahnya ditandai dengan sumber daya air yang melimpah.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia

Di Timur Tengah, yang terkenal padang pasir kering, air adalah sumber kehidupan tak ternilai. Hanya berkat air masyarakat bisa sejahtera dan negara bisa tumbuh.

Palestina justru diberkahi air melimpah. Saat mengebor tanah, air langsung deras keluar. Sungai-sungai pun jarang kekeringan karena siklus musim panas dan hujan selalu tepat bergantian sehingga, sektor pertanian dan perkebunan Palestina bisa bergeliat.

Keberadaan air juga membangkitkan industri listrik di Palestina. Di antaranya memanfaatkan derasnya air Sungai Yordan untuk sumber energi listrik. Pemanfaatan ini dibuktikan dengan keberadaan Palestine Electric Corporation pada 1926. Di kota-kota besar, seperti Tel Aviv dan Haifa, pembangkit listrik tenaga air mulai bermunculan.

Kesuburan tanah Palestina dibuktikan dengan tumbuh suburnya buah-buahan, seperti buah zaitun, semangka, dan sayuran, sebagai produk utama petani setempat.

Baca Juga: Keutamaan Al-Aqsa dalam Islam, Sebuah Tinjauan Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis

Data Kementerian Pertanian Palestina tahun 2020 menyebutkan 24 ton Minyak Zaitun diekspor untuk pertama kalinya ke sejumlah negara Arab, setelah mencukupi kebutuhan sendiri.

Sebanyak 15 ton diekspor ke Arab Saudi dan 9 ton diekspor ke Uni Emirat Arab. Palestina menghasilkan 14.000 ton Minyak Zaitun, termasuk 4.000 ton tahun di Jalur Gaza. (Sumber: Anadolu Agency, 28 November 2020).

Kesuburan kandungan di dalam tanahnya juga karena mengandung sumber daya mineral yang tinggi. Palestina memiliki banyak kekayaan mineral, di dalamnya seperti: kapur, basal, tembaga, mangan, aspal, dan minyak bumi.

Struktur geologi Palestina menunjukkan bahwa minyak bumi dan produk sejenisnya dapat ditemukan di beberapa tempat dalam jumlah yang menguntungkan secara ekonomi.  Riset menunjukkan negara-negara kaya raya di Timur Tengah karena ditopang sumber minyak.  (Natural Resources of Palestine, A. Bonne, tahun 1938).

Baca Juga: Selamatkan Palestina sebagai Tanggung Jawab Kemanusiaan Global

Cadangan minyak Palestina, seperti disebutkan Wafa News, di daerah Rantis dan sekitarnya memiliki sumber daya alam yang besar. Luas ladang minyak yang ditemukan di daerah tersebut berkisar antara 600 hingga 700 km2. Sebagian besarnya terletak di wilayah yang diduduki pada 1967.

Cadangan diperkirakan lebih dari 1,5 miliar barel minyak, dan 182 miliar kaki kubik gas, dengan nilai total diperkirakan lebih dari 155 miliar dolar atau sekitar Rp2.244 triliun.

Operasi eksplorasi mengungkapkan bahwa deposit minyak membentuk lapisan setebal sekitar 600 m, dan terletak di kedalaman antara 4.200 dan 4.800 m di dalam tanah.

Israel telah mulai menggali sumur eksplorasi minyak ke-6 di belakang tembok pemisah Israel di daratan dari Kota Rantis. Otoritas Israel juga akan menggali 40 sumur lagi, 26 di antaranya untuk mengekstrak minyak dan gas, dan sisanya untuk mengekstrak minyak saja. (Sumber: MINA News, 15 Juli 2021).

Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim

Gas alam di Gaza diperkirakan mencapai lebih dari 1 triliun kaki kubik, lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan energi Palestina, dengan potensi untuk mengekspor. Gas alam ini terletak di dua ladang kecil yang disebut Gaza Marine 1 dan Gaza Marine 2, yang berjarak sekitar 36 km dari pantai Gaza.

Tak heran kalau sejak tahun 2019 jarak terjauh yang diizinkan untuk nelayan Gaza ialah sejauh 15 mil atau 24 km. Hal ini untuk membatasi gerak perahu para nelayan dan pengguna perahu tidak mendekati Gaza Marine 1 dan 2, yang juga membuat hasil tangkapan ikan menjadi menurun.

Gaza Marine 1 memiliki cadangan gas alam sekitar 33 miliar meter kubik, sedangkan Gaza Marine 2 memiliki cadangan sekitar 3 miliar meter kubik. (Sumber: Middle East Eye, 20 November 2023).

Ayat-Ayat Lain Tentang Al-Aqsa Kawasan Penuh Berkah

Baca Juga: Bantuan Pangan untuk Palestina

Al-Aqsa dan sekitarnya adalah kawasan penuh berkah, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala pada Surah Al-Isra [17] ayat 1. Selain ayat tersebut, terdapat pada empat ayat lainnya, yaitu:

1. Surah Al-A’raf [7] Ayat 137

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَأَوْرَثْنَا ٱلْقَوْمَ ٱلَّذِينَ كَانُوا۟ يُسْتَضْعَفُونَ مَشَٰرِقَ ٱلْأَرْضِ وَمَغَٰرِبَهَا ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا ۖ وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ ٱلْحُسْنَىٰ عَلَىٰ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ بِمَا صَبَرُوا۟ ۖ وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُۥ وَمَا كَانُوا۟ يَعْرِشُونَ

Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari

Artinya: Dan Kami wariskan kepada kaum yang telah ditindas itu, negeri-negeri bagian timur bumi dan bagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (QS Al-A’raf [7]: 137).

Di dalam Tafsir Al-Mukhtashar, dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wata’ala mewariskan kepada orang-orang Bani Israil (anak keturunan Nabi Ya’kub ) yang sebelumnya ditindas oleh Fir’aun (di Mesir) itu, berupa bumi bagian timur dan barat.

Maksudnya ialah negeri-negeri Syam (yang sekarang terdiri dari wilayah Lebanon, Yordania, Suriah, dan Palestina). Yaitu negeri yang diberkati oleh Allah Subhanahu wata’ala dengan mengeluarkan hasil pertanian dan buah-buahannya dengan kualitas terbaik. Kemudian, Allah Subhanahu wata’ala memberi kejayaan kepada Bani Israil pada masanya.

2. Surah Al-Anbiya [21] Ayat 71

Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ

Artinya: Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (QS Al-Anbiya [21]: 71).

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini adalah tentang pemberitahuan Allah Subhanahu wata’ala bahwa Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam diselamatkan dari kaumnya, di kawasan Babylonia (Irak), dan membebaskannya dari mereka dengan berhijrah ke negeri yang Allah Subhanahu wata’ala berkahi, yakni kawasan Syam (termasuk Palestina di dalamnya).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23]  Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran

3. Surah Al-Anbiya [21] Ayat 81

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَلِسُلَيْمَانَ الرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِي بِأَمْرِهِ إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَيْءٍ عَالِمِينَ

Artinya: Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Anbiya [21]: 81).

Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam, tak Ada Jejak Yahudi Sedikit Pun

Di dalam Tafsir Al-Wajiz, Syaikh Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, “ke negeri yang Kami telah memberkatinya,” yaitu kawasan Syam (termasuk Palestina di dalamnya) yang menjadi tempat tinggal dan kekuasaan Nabi Sulaiman ‘Alaihissalam.

4. Surah Saba [34] Ayat 18

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ ۖ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ

Artinya: Dan kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman. (QS Saba [34]: 18).

Mengenai maksud antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkah kepadanya, dijelaskan di dalam Kitab Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, karya Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman al-Asyqar, Dosen Tafsir Universitas Islam Madinah, bahwa itu adalah wilayah di antara negeri Saba’ dan daerah Syam (termasuk Palestina di dalamnya) yang penuh keberkahan.

Keberkahan karena limpahan air dan pepohonan, tempat mereka berlalu lalang untuk berdagang bagi para pedagang dari Yaman hingga Syam dan negeri-negeri yang berdekatan, juga untuk bermalam dan istirahat. Hingga mereka dapat beristirahat di suatu tempat dan bermalam di tempat lainnya sampai pada akhir perjalanan mereka.

Mereka pun tidak perlu lagi membawa bekal dan air, karena “Kami katakan kepada mereka: Berjalanlah kalian di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman. Kalian tidak perlu khawatir atas keselamatan kalian dan harta kalian”.

Tentu saja, Al-Aqsa dan sekitarnya sebagai kawasan penuh berkah, harus dikelola oleh kepemimpinan umat Islam secara umum serta penduduk dan bangsa Palestina pada khususnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda