Kairo, MINA – Dalam sambutan pertamanya setelah serangan mematikan terhadap kepolisian Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi bersumpah untuk terus melanjutkan perang melawan terorisme, mengamankan perbatasannya dan memburu militan.
Pernyataan hari Ahad (22/10) tersebut hampir 48 jam setelah pihak berwenang mengumumkan secara resmi bahwa setidaknya 16 polisi yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh militan di barat daya Kairo. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Namun sebelumnya, pejabat keamanan mengatakan kepada media-media bahwa jumlah polisi yang tewas mencapai 54, menjadikannya salah satu serangan terburuk terhadap polisi Mesir selama bertahun-tahun.
Menurut laporan media Mesir, polisi yang terbunuh diberi penguburan militer yang dihadiri oleh sejumlah petugas keamanan.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Kebingungan yang muncul seputar insiden tersebut, terutama tentang jumlah korban yang jauh bertentangan, memicu perdebatan di media sosial. Banyak yang mengatakan bahwa kepolisian telah disusupi oleh ekstremis mengingat beberapa pejabat keamanan mengatakan bahwa penyergapan terhadap militan tersebut direncanakan dengan seksama.
Selain jumlah korban yang bertentangan, pihak berwenang juga menolak keaslian rekaman audio yang disiarkan oleh media pemerintah. Pembicara dalam rekaman bisa didengar memohon bantuan.
Namun, belum ada kelompok militan yang langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang terjadi di dekat gurun pasir barat Mesir. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)