Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AL-SHABAAB KEMBALI ANCAM SERANG KENYA

Rudi Hendrik - Ahad, 5 April 2015 - 06:30 WIB

Ahad, 5 April 2015 - 06:30 WIB

589 Views

Kelompok Al-Shabaab mengancam pemerintah Kenya dengan rencana penyerangan lebih besar ke kota-kotanya. (Foto: Feisal Omar/Reuters)

AL-SHABAAB-300x163.jpg" alt="Kelompok Al-Shabaab mengancam pemerintah Kenya dengan rencana penyerangan lebih besar ke kota-kotanya. (Foto: Feisal Omar/Reuters)" width="300" height="163" /> Kelompok Al-Shabaab mengancam pemerintah Kenya dengan rencana penyerangan lebih besar ke kota-kotanya. (Foto: Feisal Omar/Reuters)

Nairobi, 16 Jumadil Akhir 1436/5 April 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Somalia Al-Shabaab yang membunuh 148 orang di Universitas Garissa, Kenya pada Kamis lalu, kembali mengancam akan melancarkan serangan lebih besar.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu (4/4), kelompok cabang Al-Qaeda itu memperingatkan, kota-kota Kenya akan “banjir darah”, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.

“Tidak ada langkah-langkah keamanan yang dapat menjamin keselamatan Anda, menggagalkan terjadinya serangan lain atau mencegah pertumpahan darah lainnya di kota-kota Anda,” kata pernyataan itu untuk pemerintah Kenya.

Kamis pagi, empat anggota Al-Shabaab menyerbu kampus Universitas Garissa dalam serangan yang tampak direncanakan dengan matang, di mana kelompok mengatakan untuk membalas keterlibatan pasukan Kenya di Somalia yang memerangi mereka.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Kementerian Dalam Negeri Kenya mengatakan, mereka yang tewas yaitu 142 mahasiswa, tiga polisi dan tiga tentara.

Kementerian juga mengatakan, lima orang yang diduga terkait dengan serangan telah ditangkap.
Mahasiswa yang selamat, sementara bertahan di sebuah kamp militer, menunggu kepulangan, karena universitas telah ditutup tanpa batas waktu.

Christine Onyongo, salah satu korban, mengatakan kepada Al Jazeera, dia tidak akan kembali ke Garissa sama seperti kebanyakan mahasiswa lainnya.

“Setelah apa yang saya lihat, saya tidak bisa kembali,” katanya. (T/P001/P2)

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

http://aljazeera.com/news/2015/04/kenya-garissa-al-shabab-150404064958471.html

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Rekomendasi untuk Anda