London, 17 Dzulhijjah 1437, 19 September 2016 (MINA) – Amnesty International mengatakan pada Senin (19/9) bahwa bom buatan Amerika Serikat (AS) telah digunakan dalam serangan udara terhadap sebuah rumah sakit di Yaman.
Amnesty mendesak pemerintah Washington dan London menghentikan memasok senjata untuk koalisi pimpinan Arab Saudi.
Sebuah serangan udara tertanggal 15 Agustus lalu menghantam sebuah rumah sakit yang dioperasikan oleh Dokter Lintas Batas (MSF) di Abs, provinsi Hajja yang dikuasai oleh oposisi Houthi.
Serangan itu menewaskan 19 orang, termasuk seorang staf MSF.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Ini keterlaluan bahwa negara AS dan Inggeris terus memasok koalisi pimpinan Arab Saudi dengan senjata, termasuk memandu tujuan bom udara dan pesawat tempur,” kata Kepala Penelitian dan Advokasi MENA Amnesty, Philip Luther, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Dia mengatakan, ada bukti yang menunjukkan bahwa senjata AS digunakan untuk menyerang rumah sakit dan obyek sipil lainnya serta dalam pelanggaran serius atas hukum kemanusiaan internasional.
Koalisi pimpinan Arab Saudi memulai kampanye melawan pemberontak Houthi sejak Maret 2015 untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Luther mengatakan telah meluncurkan penyelidikan independen terhadap laporan dari serangan udara pada rumah sakit Abs.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Koalisi Arab telah berulang kali dikritik atas tewasnya korban sipil dalam kampanye udara mereka mendukung pemerintah Yaman dukungan PBB.
MSF sendiri telah menarik stafnya dari enam rumah sakit di Yaman utara setelah terjadinya serangan udara.
PBB mengatakan, konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 6.600 orang, kebanyakan warga sipil, dan pengungsi setidaknya mencapai tiga juta orang sejak Maret 2015. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)