Jakarta, MINA – Amnesti Internasional Indonesia mengajak semua pihak untuk tidak menyebut etnis minoritas muslim Rohingya dengan sebutan teroris dan radikalis.
“Kami mengajak semua pihak untuk menghindari, jangan serta merta menggunakan istilah atau mengkait-kaitkan etnis minoritas muslim Rohingya dengan teroris bersenjata yang ingin mendirikan negara Islam,” ujar Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia Usman Hamid kepada MINA, Ahad (3/9).
Menurut Usman, penyebutan dengan menggunakan istilah-istilah teroris untuk etnis minoritas muslim Rohingya justru akan menambah peluang muncul masalah lebih besar.
“Penyebutan dengan istilah-istilah semacam ini sebetulnya malah mengurangi peluang penyelesaian masalah, apalagi sampai mengaitkan mereka dengan kelompok radikalisme maupun kelompok terorisme yang ingin mendirikan negara,” katanya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Usman juga mengingatkan, bantuan yang mengalir ke Rakhine State, Myanmar jangan sampai salah sasaran, harus tepat ke etnis minoritas muslim Rohingya.
“Menjadi penting membedakan mana etnis minoritas muslim Rohingya, mana kelompok militan,” tandasnya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka