Phnom Penh, MINA – Lembaga HAM Amnesty International merilis ke publik sebuah video baru yang diterimanya, yang diklaim menunjukkan kepadatan dan “kondisi tidak manusiawi” di penjara Kamboja di tengah pandemi virus corona.
Video yang dirilis pada Jumat (10/4) itu, menunjukkan setidaknya 25 tahanan berdesakan di sel kecil dan berbaring di lantai. Nyaris tidak ada ruang bagi mereka untuk bergerak.
Amnesty menyebutnya “bukti langsung dari kondisi tidak manusiawi” di penjara-penjara Kamboja.
Juru Bicara Departemen Pemasyarakatan Kementerian Dalam Negeri Kamboja, Nouth Savna, mengatakan kepada Al Jazeera, dia belum melihat video itu, tetapi mengakui bahwa ada kepadatan yang berlebihan di penjara.
Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan
“Ya, itu memang terjadi. Saya tidak akan menyangkalnya,” katanya dalam komentar di video yang sama.
Namun menurutnya, itu adalah “masalah sementara” karena Kamboja sedang berupaya mengatasi masalah itu dengan membangun fasilitas baru.
Dia menambahkan bahwa masalah jauh lebih sistemik, misalnya disebabkan oleh peradilan yang lambat.
Penjara Kamboja memiliki kapasitas sekitar 15.000 tahanan pada tiga tahun lalu. Savna memperkirakan itu telah meningkat menjadi 27.000 sekarang. Namun ia menambahkan, Kamboja saat ini menampung 38.000 orang tahanan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Mi’raj News Agency (MINA)