Anak-Anak Suriah Sekolah di Kelas Bawah Tanah

, 28 Dzulhijjah 1437/30 September 2016 (MINA) – Kondisi Kota Aleppo yang berada di bawah serangan udara militer Suriah hampir setiap hari, membuat anak-anak di kota itu memilih kelas di bawah tanah.

Tahun ajaran baru telah dimulai pekan lalu, tapi karena serangan pemerintah Suriah dan Rusia di atas kota terbesar kedua di negeri itu, anak-anak tidak mampu pergi sekolah ke luar.

Badan-badan bantuan memperkirakan bahwa setidaknya ada 100.000 anak yang terperangkap di Aleppo timur, daerah yang dikuasai oleh oposisi.

Siswa seperti Nidal Al-Aboud (13), ia mengambil kelas bawah tanah.

Sekolah Nidal telah hancur sama seperti ribuan sekolah lainnya di seluruh Suriah sejak perang dimulai lima setengah tahun yang lalu.

Sekarang kelasnya diadakan di ruang bawah tanah yang temaram dan sempit, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.

Para siswa tidak pergi ke luar untuk bermain di waktu istirahat, karena sekarang serangan udara lebih sering dilakukan sejak ada perintah operasi udara besar-besaran yang diumumkan militer pemerintah.

“Saya takut karena pesawat tempur menargetkan kami. Teman saya terbunuh di lingkungan saya, tempat kami bermain bersama. Sebuah helikopter melemparkan bom barel di rumahnya dan ia meninggal,” kata Nidal.

Ayah Nidal khawatir jika Nidal tidak pulang ke rumah.

“Saya senang saat saya melihat anak-anak pergi ke sekolah. Tetapi karena pengeboman, saya sering merasa bahwa saya mengirimkan anak saya ke tempat tidur kematiannya,” kata Abdulkareem Aboud, ayah Nidal. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.