
Tahanan KPK Kasus Korupsi. (Foto: istimewa)
Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1437/10 Maret, 2016 (MINA) – Anggota DPD RI (Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia), Muhammad Afnan Hadikusumo beranggapan bahwa penyebab tingginya jumlah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia adalah begkembangnya perilaku korupsi.
Ia mengatakan bahwa harus ada regulasi dan kebijakan dari pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran tersebut.
“Itu tidak lepas dari tingkah laku korup dari pelaku kebijakan (korupsi) dan pelaku bisnis. Untuk mengurangi angka kemiskinan harus ditunjangi angka pengangguran,” katanya saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis, (10/3).
Berbicara tentang korupsi, menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), rakyat seperti tidak mengerti dan tidak tahu korupsi itu merugikan rakyat. Karena kasus korupsi tersebut hanya diurus oleh lembaga elit KPK dan semacamnya.
Baca Juga: Pengadilan Brasil Terbitkan Surat Penangkapan Seorang Tentara Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
“Bicara korupsi, bicara siapa aktornya, berapa kerugian negara, dan melanggar pasal berapa, tidak membahas dampaknya, jadi rakyat tidak merasa dampaknya dan kerugiannya,” kata Ade Irawan Kordinator ICW. (L/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi