Teheran, MINA – Seorang anggota parlemen senior Iran mengancam Israel akan dihancurkan dalam waktu setengah jam, jika Amerika Serikat (AS) menyerang Iran, demikian laporan resmi kantor berita Iran Mehr.
Mojtaba Zonnour, Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, membuat pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara dengan jaringan TV Al-Alam.
“Jika AS menyerang kami, hanya setengah jam yang tersisa dari umur Israel,” kata Zonnour, seperti dikutip dari Israel National News, Selasa (2/7).
Para pejabat Iran juga terus menerus mengancam akan menghapus Israel dari peta dan menyerang kota-kota kecilnya.
Baca Juga: Warga Palestina di Luar Negeri: Jaga Persatuan Suriah
Zonnour mengatakan, klaim Presiden AS Donald Trump yang aka menghentikan serangan militer Iran dalam 10 menit adalah “gertakan politik”.
“Jika mereka (AS) memperkirakan serangan mereka akan berhasil, mereka tidak akan membatalkannya dan itu pasti akan terjadi,” kata anggota parlemen Iran, yang menambahkan, penasihat presiden AS akan dapat melihat kegagalan serangan tersebut.
Zonnour lebih lanjut mengklaim, kekuatan Iran telah menciptakan pencegahan dan semua 36 pangkalan militer AS di wilayah tersebut berada di bawah pengawasan Iran.
Ia menggambarkan Trump sebagai seorang pengusaha yang hanya peduli tentang uang dan bukan “manusia perang”.
Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah
Komentar anggota parlemen itu muncul di tengah-tengah ketegangan yang sedang meningkat antara AS dan Iran awal bulan ini, ketika Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS, mengklaim hal itu melanggar wilayah udara Iran dekat Selat Hormuz.
Namun, para pejabat AS membantah, drone itu memasuki wilayah udara Iran dan menyatakan bahwa drone itu ditembak jatuh di wilayah udara internasional di atas Selat Hormuz.
Pentagon merilis gambar yang menunjukkan jalur penerbangan untuk drone yang ditembak jatuh, dalam upaya untuk membuktikan bahwa drone itu ditembak jatuh di wilayah udara internasional. (T/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Penjajah Israel Nyatakan Suriah sebagai Front Pertempuran Keempat