Angkat Pamor Kain Songket Lewat Kreasi Jilbab Diamond

Jogjakarta, 28 Dzulhijjah 1437/30 September 2016 (MINA) – selama ini sudah lama dikenal sebagai salah satu khasanah produk kerajinan nusantara. Kain yang memiliki motif indah nan elegan ini biasa dikenakan sebagai pelengkap busana dalam acara-acara besar, seperti upacara adat atau acara pernikahan.

Pemakainya pun tidak sembarang orang, di mana hanya golongan menengah atas atau kaum bangsawan yang kerap memilikinya. Sayangnya seiring dengan perkembangan zaman, kain songket nampak semakin tergerus dengan perkembangan dunia fashion yang sangat pesat.

Namun siapa sangka hal inilah yang justru membuat sekelompok mahasiswa Universitas Islam Indonesia () tertantang untuk mengangkat kembali pamor kain songket. Mereka mengkreasikan kain songket dalam produk fashion inovatif yang sedang digandrungi kaum hawa. Produk bernama songket diamond itu memadukan jilbab dengan motif songket yang khas.

Seperti disampaikan Ratri Utaminingsih, salah seorang mahasiswa UII pencetus ide tersebut. Ratri cukup serius dalam menggarap idenya itu dengan bantuan dua orang rekan mahasiswa UII lainnya, yakni Harina Handayani dan Rosa Akhirunnisa.

Alhamdulillah, sudah ada sekitar 14 motif jilbab songket diamond yang sudah kita lepas ke pasaran. Respon konsumen sangat antusias karena tidak banyak jilbab yang mengangkat motif ini,” terang mahasiswa Statistika UII itu, demikian laporan laman resmi UII yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada awalnya, Ratri mendapat ide memulai bisnis dari tugas mata kuliah yang diwajibkan dosennya. “Awalnya karena kewajiban dari dosen, namun setelah mencoba terjun dan melihat peluang pasar yang besar, saya jadi tertantang untuk serius menggelutinya”, ujarnya.

Bahkan untuk menunjukkan keseriusannya, Ratri juga mengikutkan bisnisnya ini ke dalam ajang program kreatifitas mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan. Karena idenya dinilai unik, timnya pun berhasil memperoleh hibah pendanaan dari Kemenristekdikti dan melaju hingga ke PIMNAS di IPB Bogor.

Salah satu poin lain yang mendorong Ratri untuk memperkenalkan jilbab songket adalah keinginan untuk melestarikan dan membawa warna baru dalam aplikasi kain songket di dunia fashion.

“Songket kan pada dasarnya memiliki image yang indah dan elegan. Ketika dipasangkan pada produk hijab, ini sangat pas karena semakin memberi kesan elegan pada pemakainya”, katanya.

Jilbab songket menurutnya juga cocok ketika dipadukan dengan pakaian formal maupun casual, khususnya pada gaya fashion yang bertemakan etnik atau tribal.

Untuk pemasaran produknya sendiri, ia mengaku fokus pada promosi di media sosial, seperti instagram. “Segmen pasar kami memang menyasar kalangan wanita muda yang aktif sehingga promosi lewat media sosial dinilai sangat tepat”, tambahnya.

Satu produk hijab songketnya dijual dengan harga kisaran Rp 65.000, 00.

Ada kisah unik yang dialami Ratri dan teman-temannya selama mempromosikan produknya. Yakni ketika mereka tampil mempresentasikan karyanya dalam ajang PKM di Jogja maupun Bogor, tidak sedikit peserta lain dan para dewan penguji yang justru kepincut membeli jilbab songket itu.

“Kami membawa 100 sampel produk untuk presentasi di hadapan penguji, di akhir acara malah habis diborong para peserta dari kampus-kampus lain”, kisahnya. (T/P006/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.