Sittwe, MINA – Arakan Times, media lokal di Rakhine State, mengklaim sebanyak 56 desa Muslim Rohingya telah dibakar oleh militer, polisi dan warga ekstremis Buddha Myanmar semenjak kekerasan etnis meletus.
Tentara Myanmar masih terus melakukan operasi intensif terhadap orang-orang Rohingya dan membakar rumah warga minoritas di Arakan Utara, sejak 25 Agustus di kota Maungdaw, Rathidaung, dan Buthidaung.
Operasi yang oleh banyak lembaga kemanusian disebut “pembersihan etnis” itu, dilakukan setelah adanya serangan sekelompok gerilyawan Rohingya terhadap 30 pos polisi pada 25 Agustus.
Media yang kerap mempublikasikan mayat-mayat warga Rohingya yang dibunuh secara brutal oleh tentara tersebut, mengklaim pula sudah ribuan warga sipil yang terbunuh, lebih 3.000 rumah menjadi abu yang menyebabkan penduduk Rohingya kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Namun, jumlah korban tewas yang diklaim tersebut sulit untuk dikonfirmasi kebenarannya.
Pada Rabu, 30 Agustus, lebih dari 120 rumah Rohingya dibakar oleh militer di desa Tha Ye Kone Tang di Maungdaw Selatan. Dilaporkan juga ada penduduk yang dibakar hidup-hidup.
Sudah lebih 100.000 orang Rohingya telah mengungsi untuk selamat dari kekejaman pasukan Myanmar.
Arakan Times juga mempublikasikan beberapa video yang merekam dari jauh sebuah desa Rohingya yang terbakar luas. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka