Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Cabut Visa Mantan Menteri Afrika Selatan yang Laporkan Israel ke ICJ

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

mantan Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan, Naledi Pandor. (Foto: Rafael Stedile/People Dispatch)

Washington, MINA – Amerika Serikat mencabut visa mantan Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan, Naledi Pandor, pekan lalu. Pencabutan ini upaya terbaru Washington untuk menghukum Pretoria karena membawa Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan melakukan genosida di Gaza.

Pandor mengatakan kepada media lokal ia telah menerima surel dari Konsulat AS yang menyatakan visanya telah dibatalkan. Quds News melaporkan, Senin (24/11).

“Saya menerima surel yang menyatakan visa saya telah dicabut. Saya tidak memiliki detail lebih lanjut,” katanya, tetapi tampaknya hal itu karena pekerjaannya soal Palestina.

Pandor, yang mengepalai Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan antara tahun 2019 dan 2024, secara luas dikenal karena mempelopori kasus genosida Israel di ICJ.

Baca Juga: Beirut Diserang, Presiden Lebanon Tuduh Israel Abaikan Seruan Internasional

“Saya memahami bahwa hal itu juga terjadi pada warga Afrika Selatan lainnya,” katanya.

Afrika Selatan menyerahkan pengajuan rinci setebal 500 halaman pada Oktober 2024. ICJ telah mengeluarkan tiga langkah sementara, memerintahkan Israel mencegah tindakan genosida dan mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskipun Israel gagal mematuhinya.

Dalam permohonannya, Afrika Selatan mengatakan tindakan Israel di Gaza bersifat genosida karena dimaksudkan untuk menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina.

Menurut laporan, Pandor telah diberikan visa kunjungan multi-entri untuk kunjungan jangka pendek di AS.

Baca Juga: 23 Anak Tewas Akibat Malnutrisi di Wilayah Kordofan Sudan

Pencabutan visa Pandor menyusul tekanan diplomatik, finansial, dan politik yang diberikan kepada Pretoria selama dua tahun terakhir oleh pemerintahan Biden dan Trump. Ancaman terhadap keluarganya juga terus berlanjut sejak Afrika Selatan membawa Israel ke ICJ.

“Yang kita hadapi adalah situasi di mana terdapat kurangnya pengakuan atas hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri. Dan ketika seseorang berbicara tentang hak mereka untuk menentukan nasib sendiri, maka Anda digambarkan sebagai monster, seperti yang telah saya alami,” kata Pandor.

“Saya dipandang sebagai suara yang terlihat di Palestina dan ini dimaksudkan untuk membungkam saya. Dan itu tidak akan berhasil. Ini adalah masalah prinsip, bukan masalah kenyamanan. Tidak akan ada perubahan haluan,” tambahnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump Ancam Hukuman Mati bagi Anggota Kongres Demokrat yang Picu Ketegangan Politik

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
MINA Health
MINA Edu