Wina, MINA – Komunitas Muslim Indonesia di Austria yang tergabung dalam “Warga Pengajian Austria” atau Wapena, memprakarsai sebuah masjid bernama As-Salam yang berlokasi di Jalan Rauscherstrasse 7, Wina, Austria.
Masjid tersebut diresmikan dengan penandatanganan prasasti peresmian masjid tersebut oleh Duta Besar RI untuk Austria, Slovenia dan PBB, Darmansjah Djumala, demikian keterangan pers Kedutaan Besar Repubik Indonesia (KBRI) di Wina, Selasa (5/10).
“Kepemilikan masjid baru As-Salam Wapena hendaknya tidak hanya dimaknai sekedar memiliki bangunan secara fisik. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana bangunan tersebut dapat memancarkan gairah Islamiyah, menebarkan nilai-nilai beragama yang moderat, toleran dan menghargai keberagaman. Diharapkan masjid tersebut dapat mendukung kegiatan syiar agama Islam yang rahmatan lil’alamin,” ujar Dubes Djumala saat peresmian.
Ia menambahkan, Wapena telah banyak bekerja sama dengan KBRI/PTRI Wina, khususnya dalam rangka mendukung kegiatan pembinaan masyarakat. Hal itu diharapkan dapat terus dipererat lagi di masa mendatang, terutama setelah adanya masjid baru tersebut.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Ketua Umum Wapena, Arya Gunawan Usis, menyampaikan, sejak kelahirannya di awal tahun 1990-an silam, Wapena telah memiliki impian dan berupaya untuk suatu saat dapat memiliki masjid sendiri.
Sejak tahun 2012, masjid Wapena berada di sebuah ruangan yang di sewa di Malfattigasse 18. Tekad untuk memiliki masjid sendiri tercetus pada tahun 2013 dan jalan panjang menggalang dan mengumpulkan donasi untuk tujuan tersebut akhirnya berbuah manis pada tanggal 29 September 2021 ketika disepakati rencana pembelian properti di Rauscherstrasse 7, Wina tersebut.
Bangunan dengan luas total 165 meter persegi itu, selama sekitar 40 tahun dimiliki oleh satu komunitas keagamaan dan digunakan sebagai gereja. Selama lima tahun terakhir bangunan itu disewa dan digunakan sebagai kantor oleh salah satu partai politik Austria. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia