Haiti, 5 Muharram 1438/7 Oktober 2016 (MINA) – Korban tewas akibat terjangan Badai Matthew di Haiti telah melonjak menjadi 283 orang. Sekitar 50 orang dilaporkan tewas di kota selatan Roche-a-Bateau saja.
Sementara kota utama Jeremie mengalami kehancuran masif, 80% bangunan di sana rata dengan tanah. Di Provinsi Sud dilaporkan 30.000 rumah hancur.
Status Badai Matthew telah kembali ditingkatkan ke badai Kategori Empat, klasifikasi badai tertinggi kedua, BBC melaporkan, Jumat (7/10), yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Badai Matthew telah menghantam Bahama setelah mengacak-acak Haiti dan Kuba. Pohon-pohon dan tiang listrik dilaporkan tumbang di Bahama, tapi tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sebagian besar korban di Haiti berada di kota-kota dan desa-desa nelayan di sekitar pantai selatan, dengan banyak tewas tertimpa pohon, puing-puing bangunan, dan sungai yang meluap.
Di seluruh Haiti, negara termiskin di belahan bumi Barat tempat banyak penduduk tinggal di gubuk-gubuk reot beratapkan seng, sekitar 350.000 orang membutuhkan bantuan, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UNOCHA).
Badai tropis paling hebat dalam satu dakade terakhir itu diperkirakan akan memengaruhi sejumlah wilayah di Amerika Serikat, seperti Georgia, Florida, Carolina Selatan, dan Carolina Utara.
Hujan lebat dan angin kencang sekitar 205 kilometer per jam terjadi semalam.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Semua orang di negara bagian kita harus mempersiapkan diri menghadapi terjangan langsung (Badai Matthew),” kata Gubernur Florida Rick Scott dalam konferensi pers di Tallahassee.
“Jika Matthew membawa dampak langsung terhadap Florida, kehancuran bisa menjadi bencana besar dan Anda perlu menyiapkan diri (dengan segala kemungkinan terburuk),” pungkasnya. (P022/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia