Bandara Internasional Jawa Barat Harus Bernuasa Kearifan Lokal

Rendi Setiawan - Jumat, 23 Februari 2018 - 14:52 WIB

Jumat, 23 Februari 2018 - 14:52 WIB

97 Views

kertajati-siap-beroperasi-juni-2018.jpeg" alt="" width="698" height="349" /> Proyek Bandara Internasional Jawa Barat. (dok. Merdeka)

Majalengka, MINA – Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang sedang dalam pengerjaan di daerah Kertajati, Majalengka, Jawa Barat harus mampu memberikan nuansa kearifan lokal yang mencerminkan kultur Jawa Barat. Sebab bandara ini akan menjadi gerbang Indonesia di Jawa Barat bagi masyarakat mancanegara.

“Kami nantinya akan terus melakukan pengawasan dalam pembangunan bandara ini sampai selesai,” kata Anggota Komisi V DPR RI Agung Budi Santoso usai meninjau Bandara Internasiona Jawa Barat di Kertajati, Jawa Barat, Rabu (21/2).

Bandara internasional adalah gerbang Indonesia dari sisi udara, sehingga harus ada kesan bahwa orang yang turun di Kertajati harus betul-betul merasakan nuansa daerah Jawa Barat, bangunan dan ornamen harus mencerminkan Jawa Barat.

Dikutip dari laman DPR, Politisi Partai Demokrat ini pun menegaskan bahwa pihaknya ingin mengawal pembangunan bandara ini agar menjadi bandara yang terbaik untuk saat ini. Karenanya, ia akan selalu memberi masukan agar hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Kita ingin jadikan bandara di Kertajati ini menjadi bandara yang terbaik saat ini. Kita mulai atur dari sisi infrastrukturnya, terminalnya, sarana pendukung lainnya harus diperhatiakan. Kita kasih masukan agar BIJB dibangun sesuai dengan apa yang kita harapkan,” ungkap Agung.

Wakil Ketua BURT ini akan terus memantau perkembangan pembangunan bandara ini, kontrol dan pengawasan Komisi V terhadap bandara ini diharapkan mampu mempercepat progres pembangunan agar dapat digunakan tahun ini.

“Target kita berharap musim haji ke depan akan ada penerbangan awal. Kita akan kontrol lagi, kita akan tinjau ke sini lagi nanti,” sambungnya.

Legislator dapil Jabar I ini juga memberikan apresiasi terhadap pelaksana proyek BIJB ini karena selama pembangunan bandara ini tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi. Sehingga ketaatan dalam menjalankan SOP dan standar keselamatan kerja perlu ditiru bagi seluruh kontraktor.

“Selama pembangunan bandara ini tidak ada kecelakaan. Artinya, semua pekerjaan sudah sesuai dengan SOP. Kita apresiasi BIJB yang bangun bandara ini, ini wjaib dipertahankan, tidak boleh ada kecelakaan kerja sedikitpun,” tutup Agung. (R/R06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)