Dhaka, MINA – Direktur senior organisasi pembangunan nirlaba, BRAC, Arinjoy Dhar, meminta masyarakat internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban banjir di Bangladesh yang hingga hari ini masih menyisakan banyak permasalahan sosial.
Al-Jazeera melaporkan, Senin (20/6), banjir yang menerjang sejumlah wilayah di timur laut Bangladesh yang berbatasan dengan India, menjadi banjir terbesar dari dua banjir sebelumnya yang terjadi tahun 2022 ini.
Banjir disebabkan meluapnya hulu dari sungai Assam dan Meghalaya setelah hujan deras turun selama beberapa hari.
Berdasarkan data terkini, banjir menyebabkan 59 warga meninggal di Bangladesh dan India. Sebagian besar dari mereka meninggal akibat tertimbun tanah longsor, sementara yang lainnya dilaporkan disebabkan tersambar petir.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Banjir juga menyebabkan jalan-jalan utama di timur laut Bangladesh telah terendam dan menyulitkan proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Selain itu jalur rel kereta dan serta fasilitas untuk jalur udara ke Sylhet juga terputus.
Pasokan listrik dan konektivitas internet juga terganggu, dan banyak rumah sakit dan layanan penting lainnya yang lumpuh akibat banjir.
Banjir di Bangladesh oleh para pejabat digambarkan sebagai bencana terburuk di negara itu sejak 2004 silam. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu