Jakarta, MINA – Sebagai sarana untuk membantu para pemuda mempersiapkan pernikahan, Peewee Project Wedding Organizer menggelar Event “Together Forever”, di Aula Sakinah Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (5/3).
“Kami ingin memfasilitasi teman-teman yang mungkin dalam proses pencarian jodoh dan terutama yang usia 20-an menuju 30 atau mungkin yang masih berupaya mencari jodoh, agar bisa punya pengetahuan terkait bagaimana memahami cinta dalam perspektif Islam kemudian bagaimana melakukan ta’aruf yang memang menjadi tuntunan Islam,” ujar Muhammad Mahmudi, salah satu tim Peewee Project.
“Hari ini kita juga persiapkan untuk teman-teman bisa belajar parenting, yang itu juga terkait menyiapkan pernikahan,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini peserta dapat mencari jodoh dan juga memperkenalkan Peewee Project selaku organizer wedding bersama Masjid Agung Sunda Kelapa.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Lebih lanjut ia juga menjelaskan Peewee Project merupakan wedding organizer yang bekerja dengan niat karena Allah. Peewee pertama kali dibentuk oleh remaja-remaja Islam Sunda Kelapa, yang awalnya membantu teman menikah di Masjid Agung Sunda Kelapa hingga akhirnya berkembang menjadi wedding organizer profesional
“Kita membantu pernikahan itu niatkan karena Allah. Karena pernikahan merupakan suatu momen sekali seumur hidup dan tidak semua orang punya pengalaman untuk membuat sebuah pesta pernikahan, jadi kita sebisa mungkin membantu dan memberikan pendampingan selama proses menuju pernikahan.”
Acara ini dihadiri oleh beberapa pembicara; Ustadz Arif Rahman Lubis, Motivator dan Trainer Parenting Kang Febri, Pendiri dan Member Kelas Ibu Hebat Yorra Anastasya dan Malinda Hairunisa, serta Ustadza Yunda Faisyah.
Peewee juga memberikan fasilitas para peserta untuk melakukan konsultasi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Menteng. (L/R7/P1)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama