Erbil, MINA – Presiden Masoud Barzani telah mengatakan kepada parlemen Kurdi di Erbil bahwa dia akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG), menyusul meningkatnya kritik terhadapnya.
Berbicara di sebuah sidang parlemen tertutup pada Ahad (29/10), Barzani membaca sebuah surat yang mengatakan bahwa dia tidak akan berusaha memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden. Setelah 1 November, secara efektif ia mengundurkan diri dari pemerintahan.
“Setelah 1 November, saya tidak lagi menjalankan fungsi saya dan saya menolak perpanjangan mandat saya,” kata politisi Kurdi itu kepada parlemen. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Ia pun menyatakan bahwa mengubah undang-undang tentang kepresidenan Kurdistan atau memperpanjang masa jabatan presiden tidak dapat diterima.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dia mengatakan kepada parlemen bahwa dia akan tetap sebagai anggota Peshmerga, pasukan tempur Kurdi yang menyetujui KRG.
Barzani mendapat kecaman karena pelaksanaan referendum 25 September, ketika orang-orang Kurdi mendukung kemerdekaan dari Irak.
Referendum itu menyebabkan sebuah krisis dengan pemerintah pusat Baghdad dan negara-negara regional yang menentang pemungutan suara, sehingga wilayah Kurdistan diblokade. (T/RI-1/R01)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)