Ramallah, MINA – Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Palestina mendesak negara-negara sahabat di seluruh dunia untuk mengikuti langkah Malaysia yang melarang (blokir) kapal-kapal Israel atau yang bertujuan ke Israel, berlabuh di pelabuhan-pelabuhan sebagai tanggapan terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, Palestina.
“AS, dengan keterlibatan kediktatoran Arab dan negara-negara satelit Eropa, sekali lagi memaksakan kehendaknya kepada Dewan Keamanan PBB, mencegah gencatan senjata permanen dan mengakhiri pengepungan mematikan yang dilakukan Israel di Gaza,” kata gerakan BDS dalam pernyataan di laman resminya, seperti dilansir MINA.
“Hal ini memberi lampu hijau kepada negara apartheid (Israel) untuk melanjutkan genosida terhadap 2,3 juta warga Palestina di wilayah yang diduduki dan dikepung, membantai warga Palestina, menghancurkan mata pencaharian, dan membuat fondasi hukum internasional yang sudah lemah menjadi compang-camping, seperti yang dikatakan oleh Presiden Irlandia Michael D. Higgins,” jelas pernyataan
Menanggapi genosida pertama di dunia yang disiarkan langsung, warga Palestina menyerukan tekanan akar rumput yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengakhiri keterlibatan negara, perusahaan, dan institusi dalam rezim kolonialisme pemukim dan apartheid Israel yang telah berusia 75 tahun.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Hal ini diperlukan saat ini tidak hanya untuk menghentikan genosida, namun juga untuk menghentikan turunnya umat manusia ke dalam tatanan dunia dimana kekuatan (penguasa) seolah yang benar,” kata pernyataan tersebut.
“Kami menyerukan kepada semua negara sahabat dan serikat pekerja untuk mengikuti tindakan solidaritas yang menginspirasi ini untuk membantu mengakhiri Israel #GenosidaGaza. Jika tidak sekarang kapan?,” tambah pernyataan tersebut.
Terkait ini, sebanyak 46 pakar PBB telah memperingatkan “genosida yang sedang terjadi” di Gaza oleh Israel, begitu pula ratusan pakar internasional. Seorang Pejabat senior PBB dan pakar genosida Israel terkemuka menyebutnya sebagai “kasus genosida yang ada dalam buku.” Oxfam , serta organisasi hak asasi manusia Palestina dan internasional menuduh Israel menggunakan “kelaparan sebagai senjata perang.”
Masyarakat sipil Palestina menyerukan untuk mengakhiri hubungan bisnis dengan Israel atau embargo, dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintah di seluruh dunia untuk mendorong gencatan senjata permanen dan mencabut pengepungan.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Untuk menjunjung Never Again! slogannya, masyarakat yang mempunyai hati nurani di seluruh dunia harus membuat Israel menghadapi tindakan BDS yang belum pernah terjadi sebelumnya di segala bidang.
“Ini adalah cara paling efektif untuk membantu kita #MembongkarApartheid dan kolonialisme pemukim, akar penyebab semua kekerasan dan penindasan yang tak terkatakan ini, agar kita bisa menikmati kebebasan, keadilan dan kesetaraan,” tambah pernyataan itu.(T/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza