Bangladesh including the head of the Jamaat-e-Islami and former minister Motiur Rahman Nizam, Almesryoon.com reported yesterday. ">Dhaka, 27 Rabiul Awwal 1437/7 Januari 2016 (MINA) – Sejumlah organisasi hak asasi manusia internasional, Rabu (7/1), mengutuk eksekusi ulama Muslim Sunni di Bangladesh, termasuk seorang pimpinan Jamaat-e-Islami dan Mantan menteri industri Motiur Rahman Nizami, demikian dilaporkan Almesryoon.com.
Mereka mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan, “LSM HAM bertanda tangan di bawah ini enyatakan kecaman mereka atas eksekusi terhadap sekelompok ulama Muslim Sunni“.
Eksekusi terbaru ini dilakukan hanya sebulan setelah hukuman mati dua pemimpin senior Jamaat–e–Islami Ali Ahsan Muhammad Mojaheed, ( 67), dan Salah Al–Din Chaudhry,(66). Middle East Monitor (MEMO) melaporkan , seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
Menurut pernyataan LSM, eksekusi ini merupakan “pelanggaran” hak asasi manusia dan pemerintah Bangladesh harus menghentikan eksekusi tersebut dan pelanggaran HAM lainnya, dan eksekusi ini bertujuan untuk meredam oposisi di negara itu.
Baca Juga: India Dapat Kuota Haji 175.025 Jamaah Pada 2025
Pernyataan itu menambahkan, dunia internasional hanya “diam membisu” terhadap eksekusi ini sehingga mendorong pemerintah Bangladesh untuk meningkatkan pelanggaran dan eksekusi.
Mereka menyerukan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan HAM PBB agar mengutuk eksekusi tersebut. (T/P002/R07)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dua Hakim Mahkamah Agung Iran Tewas dalam Penembakan di Teheran