Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beri Materi Jurnalistik, Kabiro MINA Sumatera Harapkan Mahasiswa Shuffah Al-Qur’an Kritis

Habib Hizbullah - Rabu, 7 September 2022 - 05:49 WIB

Rabu, 7 September 2022 - 05:49 WIB

4 Views

Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Kepala Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA) Biro Sumatera, Nuhadis saat memberi materi Jurnalistik pada Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru (Mastama) Tahun 2022 Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an (STISA) Abdullah bin Mas’ud mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dalam menghadapi berbagai isu di dunia.

“Ini kalian mahasiswa dilatih untuk mempunyai daya kritis yang luar biasa dalam menyikapi berbagai isu yang terjadi di dunia layaknya wartawan,” katanya di hadapan mahasiswa baru STISA Abdullah bin Mas’ud pada Mastama yang digelar di Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Selasa (6/9).

Nurhadis menjelaskan, kemampuan berpikir kritis, daya nalar otak akan terasah ketika kita rutin mengikuti perkembangan berbagai isu di dunia, baik itu didapat melalui buku maupun media digital.

“Mahasiswa itu diharapkan menjadi agen perubah, maka bagaimana ini bisa terwujud kalau mahasiswanya tidak mempunyai banyak pengetahuan, barangkali karena malas membaca dan tidak mau tahu terhadap isu-isu yang terjadi,” katanya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Ia menuturkan, mahasiswa Shuffah Al-Qur’an Abdullah bin Mas’ud punya tanggung jawab besar yang harus diwujudkan dan dapat menjadi agen perubahan sebagaimana tujuan didirikannya Perguruan Tinggi berbasis Al-Qur’an ini.

“Yang dipikul kalian ini adalah Al-Qur’an, bagaimana bisa menerapkan keilmuan yang didasari Al-Qur’an ini kepada masyarakat, jadi bukan hanya sekedar dihafal. Ada bidang ekonomi syariah menerapkan sistem perekonomian sesuai Al-Qur’an. Maka perlu banyak membaca, serius dalam belajar dan mendalami ilmu secara menyeluruh,” tuturnya.

Selanjutnya, Nurhadis menegaskan, sikap kritis penting dimiliki oleh mahasiswa, sehingga dari sikap tersebut, otak akan punya keinginan tinggi untuk mencari informasi terkait apa yang dibutuhkan.

“Indonesia saat ini sudah masuk era teknologi informasi, dimana berbagai ilmu pengetahuan sudah bisa didapatkan dengan mudah. Telpon pintar yang setiap hari kita genggam ini menyimpan berbagai hal, maka kalau kita ditanya suatu hal kita jawab gak tahu, kebangetan,” tegasnya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Nurhadis menyimpulkan, bersikap kritis bukan hanya dibutuhkan oleh seorang wartawan, tetapi juga mahasiswa karena membawa tugas besar menjadi agen perubahan, menjadi generasi yang berwawasan luas memimpin umat di masa mendatang.

Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an (STISA) Abdullah bin Mas’ud merupakan Lembaga Tinggi unggulan berbasis Al-Qur’an dan Sunnah yang telah berdiri sejak November 2013 dan sudah mendapatkan izin operasional dari Kemenag RI sesuai SK Dirjen Pendis No. 3373 tahun 2017 tentang Izin Pendirian Perguruan Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an (STISA) Abdullah Bin Mas’ud.

Saat ini, STISA Abdullah bin Mas’ud memiliki empat program studi sarjana S1, tiga di antaranya adalah Prodi baru, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Ekonomi Syariah, Prodi Hukum Keluarga, dan prodi yang sudah menghasilkan puluhan sarjana pada tahun 2021 lalu adalah Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. (L/R12/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia