Bincang Sehat Bersama dr. Suwardi (1): Toksin

Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine

adalah semua zat yang bila terakumulasi di dalam tubuh akan memberi dampak negatif  bagi tubuh.

Sumber toksin dari luar tubuh seperti polusi udara, air dan tanah yang masuk ke dalam tubuh melalui udara, minuman dan makanan serta bahan makanan yang terkontaminasi zat kimia melalui tanah, seperti  pemupukan.

Toksin yang berasal dari dalam tubuh yakni ampas metabolisme makanan dan minuman serta sel-sel tubuh yang mati. Toksin harus segera dikeluarkan dari dalam tubuh agar tidak menumpuk.

Radikal bebas (RB) adalah molekul  yang kehilangan pasangan elektronnya. RB bisa berasal dari polusi udara dan zat kimia makanan dan minuman. RB sangat toksik bagi sel tubuh.

Salah satu RB yang sangat toksik adalah ROS = radical oxygen species atau oksigen yang sangat reaktif. Ini sangat dilema, di satu sisi tubuh butuh oksigen dan di sisi lain jika oksigen menumpuk dan sirkulasi darah kurang lancar maka oksigen berubah menjadi sangat reaktif.

Ada kondisi tertentu yang dapat merubah oksigen menjadi ROS. Diantaranya, makan yang berlebih, tidur saat perut kenyang, olah raga yang berlebih, olah raga yang tidak disertai pendingiaan, laki-laki yang usai berhubungan intim langsung tidur, saat stress kronik, saat amarah memuncak, pikiran negatif dan pengentalan darah serta konsumsi obat kimia yang berlebih.

Dampak toksin pada tubuh:  akumulasi toksin atau RB akan merusak dinding sel, lanjut ke sitoplasma dan sampai DNA sel. Siatuasi ini akan merubah pH sel menjadi lebih asam. Lingkungan pH asam yang berlanjut  akan menyebabkan mutasi gen. Di sisi lain, akumulasi toksin membuat darah menjadi kental. Sehingga memudahkan terjadinya ROS, dimana ROS dapat menyebabkan kerusakan sel dan mutasi gen.

Bila kondisi ini tidak segera diatasi maka akan timbul penyakit seperti kanker, diabet, hipertensi, aotoimun, Alzheimer, Parkinson yang dikenal sebagai penyakit kronik degeneratif.

Sebetulnya, RB punya nilai positif karena RB dapat berperan sebagai antimikroba. Namun setelah mereka menjalankan perannya, maka RB segera dinetralkan dengan antioksidan.

Antooksidan yang terbaik adalah antioksidan yang diciptakan oleh Allah SWT yakni buah dan sayur. Bukan antoksidan suplemen. Oleh karena itu, makan buah dan sayur setiap hari adalah langkah bijak untuk hidup sehat.

Salam sehat.

(AK/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.