Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNPB: 23 Titik Api Terpantau di Merauke

Rendi Setiawan - Kamis, 17 Oktober 2019 - 21:05 WIB

Kamis, 17 Oktober 2019 - 21:05 WIB

8 Views

Jakarta, MINA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memantau adanya 23 titik api terdeteksi di 11 Distrik di Kabupaten Merauke, Papua, Rabu (16/10). Rata-rata kebakaran lahan tersebut disebabkan oleh faktor kesengajaan manusia untuk tujuan tertentu.

Plt. Kapusdatin dan Humas BNPB Agus Wibowo di Jakarta, Kamis (17/10) mengatakan, data rincian wilayah yang terdeteksi di antaranya 3 titik di Distrik Animha berupa lahan ladang karet dan akasia dan vegetasi rawa.

“Masyarakat sengaja membakar untuk membuka lahan akan tetapi upaya pembakaran tersebut dijaga oleh masyarakat supaya apinya tidak menjalar. Selain untuk membuka lahan, tujuan dari pembakaran lahan itu juga dilakukan masyarakan untuk mencari ikan gastor,” katanya.

Kemudian 2 titik api ditemukan di Distrik Ilwayab masing-masing di Kampung Bibikem dan Kampung Padua. Kebakaran lahan disebabkan faktor kesengajaan bertujuan merangsang pertumbuhan rumput pascakebakaran sebagai makanan utama rusa dan kanguru sebagai hewan buruan masyarakat sekitar.

Baca Juga: MPU Aceh Keluarkan Larangan Bukber Kumpul yang Bukan Mahram

“Selanjutnya 3 titik api terpantau berada di Distrik Kurik masing-masing tersebar di Kampung Harapan, Kampung Ivimahad dan Kampung Salor Indah. Titik api tersebut terdeteksi dari jerami yang sengaja dibakar masyarakat dengan tujuan untuk membuka kembali lahan pertanian pascapanen,” ujarnya.

Agus menjelaskan, sama halnya dengan Distrik Kurik, titik api yang terdeteksi di 2 lokasi di Distrik Malind masing-masing Kampung Kumbe dan Kampung Rawasari juga terdeteksi dari jerami yang sengaja dibakar masyarakat dengan tujuan untuk membuka kembali lahan pertanian pascapanen.

“Kemudian 2 titik api terdeteksi di Distrik Merauke dan 4 di Distrik Naukenjerai dari kebakaran ilalang dan jerami yang sengaja dibakar oleh orang tak dikenal dengan tujuan untuk membersihkan lahan pada musim kemarau dan mencari tikus,” katanya.

Selanjutnya, kata dia, 1 titik api terdeteksi di Kampung Okaba, Distrik Okaba berupa rawa kering yang sengaja dibakar untuk mencari ikan. Titik api selanjutnya terdeteksi di jalan Trans Papua di Distrik Sota dari kebakaran berupa ilalang dan semak di kanan-kiri jalan oleh oknum tak dikenal.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Kembali Erupsi

“Kemudian 2 titik api terdeteksi di Kampung Suwam Distrik Tabonji berupa lahan dan ilalang yang sengaja dibakar untuk merangsang pertumbuhan rumput sebagai makanan utama rusa dan kanguru, hewan buruan masyarakat,” terangnya.

Agus mengurai, hal serupa juga terjadi di Distrik Tanah Miring dan Distrik Kimaam, yang mana masyarakat masih memegang teguh tradisi berburu dengan cara membakar lahan selama bertahun-tahun.

“Sejauh ini pihak-pihak berwenang telah melakukan langkah upaya pemadaman bersama masyarakat menggunakan alat manual. Selain itu sosialisasi tentang bahaya kebakaran hutan dan larangan membuka lahan dengan cara membakar hutan juga telah dilakukan,” katanya. (L/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemprov Jabar Minta ASN Masuk dan Pulang Lebih Awal selama Ramadhan 

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia