Pandeglang, MINA – Pusdatinmas BNPB kembali melakukan edukasi sekaligus sosialisasi budaya sadar bencana. Kali ini, lokasi kelima sosialisasi di tahun 2019, yakni di lapangan Reunghas, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Sebelumnya dilakukan di Bogor, Gresik, Pekalongan, dan Karangasem Bali. Potensi bencana masing-masing daerah berbeda. Kabupaten Pandeglang berpotensi banjir, gempabumi, tsunami, kekeringan, puting beliung dan gunungapi. Khususnya di Banten, ancamannya cukup tinggi untuk bencana Puting Beliung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Kapusdatinmas) BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/10), mengatakan, perlunya memahami ancaman bencana di daerah Panimbang, Pandeglang.
“BNPB bukan menakuti-nakuti namun mengingatkan, mengedukasi dan mensosialisasikan dalam mengambil inisiatif melakukan penyelamatan diri,” katanya.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Menurut dia, salah satu caranya adalah dengan membangun komunikasi melalui kesenian tradisional. Hal ini merupakan model atau salah satu saluran komunikasi menyampaikan pesan kepada masyarakat.
“Pagelaran wayang golek misalnya, dipilih menyampaikan edukasi bencana disela pertunjukan dalang dalam memainkan wayang golek dengan bahasa daerah Sunda cukup efektif, agar masyarakat teredukasi sekaligus terhibur,” katanya.
Ia mengingatkan musim kemarau akan segera berakhir dan akan masuk berganti ke musim penghujan. Tentu bencana yang dihadapi akan berbeda saat musim kemarau, sehingga masyarakat mengantisipasinya dengan membersihkan selokan atau parit agar tidak terjadi banjir.
“Berkembangnya media sosial juga semakin maraknya hoaks, masyarakat juga harus hati-hati dalam bermedia sosial. Peroleh berita dari sumber yang resmi seperti dari BMKG, BPBD atau BNPB,” kata Agus.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
Menurut dia, sosialisai budaya sadar bencana melalui acara pagelaran kesenian tradisional daerah, diharapkan dapat memberikan contoh untuk pemerintah daerah dalam melanjutkan sosialisasi bencana, baik di sekolah ataupun melalui kesenian tradisional.
“Libatkan berbagai komponen, pemerintah daerah dan masyarakat. Semoga acara ini bermanfaat bagi masyarakat, dan menjadi contoh untuk pemerintah daerah mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana,” katanya. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III