Khartoum, 13 Ramadhan 1438/8 Juni 2017 (MINA) – Delegasi khusus Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia menegaskan bahwa pelaku teror selama ini tidak selalu orang Islam.
Ketua delegasi BNPT Brigjen TNI (Mar) Yuniar Lutfi selaku Direktur Perangkat Hukum Internasional yang menjadi pembicara dalam acara Seminar Kebangsaan dan Buka Puasa Bersama di Khartoum, Sudan, mencontohkan seperti serangan yang pernah terjadi di Inggris dan bom Alam Sutera, Tangerang, keduanya beragama Katholik.
“Jadi jangan beranggapan bahwa teroris itu orang Islam saja, oh tidak. Dan kami mengatakan di BNPT bahwa itu tidak,” tegasnya di hadapan lebih 300 warga dan mahasiswa Indonesia yang hadir dalam acara Selasa (6/6) sore itu, demikian laporan Sidik Mustaqim, koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Khartoum.
Menurutnya, terkadang pemberitaan selalu terburu-buru sehingga yang di angkat selalu orang Islam, lalu terjadilah gesekan-gesekan antarumat beragama.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Kasubdit Perlindungan WNI dan Kepentingan Nasional di Luar Negeri BNPT Kolonel Pas Roosen L Sinaga menjelaskan di kesempatan yang sama, setiap agama apapun tidak ada yang mengajarkan untuk saling membunuh.
“Pasti semuanya mengajarkan kepada kebaikan, pasti mengajarkan saling menyayangi, mengasihi dan memberi,” katanya.
BNPT RI adalah sebuah lembaga pemerintah Indonesia nonkementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BNPT dikoordinasikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. (L/K02/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan