Boris Johnson Mundur dari Jabatan Menlu Inggris

London, MINA – mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri Inggris, menjadikannya menteri senior ketiga yang mundur dari pemerintahan Theresa May dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

“Siang ini, Perdana Menteri menerima pengunduran diri Boris Johnson sebagai Menteri Luar Negeri. Penggantinya akan segera diumumkan. Perdana Menteri mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya,” kata Juru Bicara Downing Street, demikian Anadolu Agency melaporkan.

Dalam pertemuan kabinet pekan lalu, Johnson tak sepakat dengan “visi ketiga” May tentang “soft Brexit” dan menuduh menteri-menteri lain yang mendukung usulan May itu sebagai penjual kepentingan Inggris.

Pengunduran diri Johnson ini terjadi setelah David Davis, menteri Brexit, dan wakilnya, Steve Baker, mundur dari jabatan mereka. Mundurnya Johnson juga akan memperdalam krisis yang kini membelenggu kabinet May.

Menteri luar negeri ini diketahui sebagai seorang yang skeptis terhadap Eropa dan mendukung terjadinya “hard Brexit” sebuah istilah yang mengacu pada keluarnya Inggris dari Uni Eropa secara total, tanpa adanya hubungan lanjutan dengan blok sosioekonomi tersebut dalam bentuk apa pun.

“Politisi datang dan pergi, namun permasalahan yang mereka ciptakan untuk masyarakatnya tetap ada,” kata Presiden Dewan Eropa Donald Tusk melalui Twitter, mengacu kepada perjanjian Brexit yang menuntut Inggris untuk keluar dari Uni Eropa pada Maret 2019, namun mengikat kedua pihak untuk menjalani masa transisi yang diperkirakan berjalan selama dua tahun.

“Saya menyesalkan ide tentang Brexit yang tetap ada sepeninggal Davis dan Johnson. Tapi siapa yang tahu?” tanya Tusk. (T/R03/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: kurnia

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.