Ankara, MINA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan, Swedia jangan berharap mendapatkan dukungan negarannya utuk dapat masuk mejadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), setelah Polisi Swedia memberi izin aksi pembakaran Al-Quran.
“Swedia jangan berharap dukungan kami untuk bisa menjadi aggota NATO,” kata Erdogan dalam tanggapan resminya. Anadolu melaporkan.
Pernyataan Erdogan tersebut akan membuat Swedia semakin sulit untuk dapat bergabung, megingat Turki memiliki peran strategis di NATO.
Turki dan Hungaria adalah negara anggota NATO yang tidak menyetujui Swedia menjadi anggota NATO. Hongaria semula berjanji bahwa parlemennya akan menyetujui tawaran Swedia bulan depan. Namun, semua berubah setelah aksi pembakaran Al-Quran pada Sabtu (21/1) lalu.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Seorng politisi Swedia, Rasmus Paludan, yang juga merupakan Ketua Partai Stram Kurs melakukan aksi membakar Al-Quran di dekat kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu 21 Januari 2023. Tindakan itu langsung memicu kemarahan dan kecaman luas dari negara-negara Arab dan dunia Islam, termasuk PBB. (R/P2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun