
Ketua BWI Mohammad Nuh. (Foto: Aliya/MINA)
Jakarta, MINA – Badan Wakaf Indonesia (BWI) mendukung pemanfaatan wakaf yang dialokasikan untuk rumah sakit (RS) syariah.
“Wakaf itu satu sektor saja, tujuannya untuk kebaikan umat salah satu di antaranya. Sehingga kehadiran wakaf itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan umum lain-lain, termasuk rumah sakit,” kata Ketua BWI Muhammad Nuh di Jakarta Convetation Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (12/4).
Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia sangat luar biasa, apabila sudah membentuk jaringan.
“Potensinya luar biasa, tapi potensi itu akan memberikan dampak yang luar biasa kalau sudah membentuk jaringan,” ujarnya.
Baca Juga: Museum Pers Jawa Barat akan segera berdiri di Kota Bandung
Adanya Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) yang menggagas acara International Islamic Healthcare and Expo (IHEX) dengan tema “Bangkitkan Rumah Sakit Syariah di Nusantara Melalui Konsolidasi Potensi Umat” berlangsung pada Selasa sampai Kamis (10-12 April 2018) di JCC.
Ia menjelaskan, dalam jaringan itu akan menumbuhkan fungsi saling melengkapi, saling memperkuat dan fungsi saling memenuhi.
“Oleh sebab itu, apa yang kita sampaikan dalam jejaring melalui acara ini akan sangat mutlak, karena kita tidak bisa hidup sendirian. Kehebatan itu muncul dalam bentuk jejaring, sehingga apa yang di gagas dalam MUKISI ini, untuk membuat jejaring,” jelasnya.
Dari jejaring itu akan terdata daerah mana saja yang ada rumah sakit Islam.
Baca Juga: Kemenag Distribuskan Kurma dari Raja Salman ke Sejumlah Lembaga
“Kalau sendiri-sendiri ibadat seperti lidi mudah dipatahkan, gak bisa dipakai untuk apa-apa, tapi kalau bersatu dengan membentuk jejaring, MUKISI ini,” ucapnya. (L/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Berawan, Sebagian Turun Hujan Sore Hari