Charlie Hebdo Ejek Kematian Muhammad Ali

Paris, 9 Ramadhan 1437/13 Juni 2016 (MINA) – Majalah Satir , kembali menimbulkan kontroversi. Dalam edisi baru, majalah yang berbasis di Paris itu mengejek kematian legenda tinju Amerika Serikat (AS) .

Diterbitkan pada awal pekan Juni kemarin, majalah kontroversial itu menuliskan di salah satu artikelnya bahwa pelatih Perancis Didier Deschamps bersikap rasis karena tidak memasukan nama Muhammad Ali dalam skuad Perancis untuk bersaing di Piala Eropa ‘Euro 2016’ yang dimulai di Paris, akhir pekan lalu.

Kampanye Charlie Hebdo yang diposting pada Rabu (8/6) lalu, mendapat kecaman di media sosial sebagai sesuatu yang menjijikkan, tidak punya sopan santun dan respeck terhadap legenda Muslim itu, Morrocoworldnews melaporkan.

Ini bukan pertama kalinya Charlie Hebdo tidak menghormati orang yang sudah meninggal. Sebelumnya, pada September tahun lalu, Charlie Hebdo menggemparkan seluruh dunia dengan menerbitkan karikatur mengejek kematian seorang anak Suriah di pinggir pantai, Aylan Kurdi, balita yang menjadi simbol krisis pengungsi pada musim panas itu.

Kemudian pada awal tahun ini, majalah Perancis kembali memicu kontroversi lain ketika menerbitkan karikatur baru yang menunjukkan bahwa balita Suriah akan menjadi pelaku seks jika ia berhasil mencapai tanah Eropa.

Karikatur itu sendiri telah menyebabkan gelombang kemarahan di seluruh dunia dan dikecam oleh banyak orang, termasuk penulis terkemuka asal Brasil Pablo Coelho dan Ratu Rania dari Yordania. (T/P011/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)