New York, 22 Dzulhijjah 1437/24 September 2016 (MINA) -Perdana Menteri Cina Li Keqiang dalam pidatonya pada sidang Majelis Umum PBB di New York Rabu (21/9) waktu setempat menyatakan, mendesak dunia internasional untuk segera mengakhiri pertempuran di Suriah.
Menurutnya, hal ini berkaitan dengan masa depan yang saling berhubungan dan langkah-langkah bersama untuk mengatasi tantangan, sumber UN News yang diberitakan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)
Li Keqiang juga mengatakan dalam debat umum tahunan di markas PBB itu bahwa Cina telah menjadi negara pertama di antara negara-negara lainnya yang menyerahkan kepada PBB rencana nasional untuk pelaksanaan agenda 2030.
Dalam agendanya disebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan harus mendukung kemajuan di semua tingkatan dengan mengatasi banyak tantangan, mulai dari kemiskinan, konflik dan krisis pengungsi saat ini.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Pembangunan Berkelanjutan
Ia menambahkan, saat ini pembangunan berkelanjutan menghadapi tantangan besar, yaitu dengan maraknya konflik dan ancaman keamanan.
“Hanya dengan pembangunan dapat menjamin hak-hak dan kepentingan mendasar manusia, dan hanya dengan pembangunan dapat memajukan peradaban manusia. Namun pembangunan tidak akan berkelanjutan jika tidak ada keseimbangan, dengan melebarnya kesenjangan antara Utara dan Selatan, konsumsi yang tinggi, polusi, atau jika kemajuan ekonomi dan sosial tidak terkoordinasi dengan baik,” lanjutnya.
PM Li Keqiang melanjutkan, globalisasi saat ini sejalan dengan kepentingan semua negara dan memperingatkan terhadap proteksionisme dan menyuarakan dukungan bagi perdagangan terbuka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam meningkatkan dukungan bagi Afrika dan negara-negara berkembang yang diperlukan, katanya.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Negara-negara maju harus memberikan bantuan pembangunan mereka, sementara negara-negara berkembang harus mengejar pengembangan diri dan menemukan jalan yang sesuai dengan kondisi nasional mereka,” imbuhnya.
Pada pertumbuhan ekonomi negaranya, ia mengatakan telah mencapai 6,7 persen pada semester pertama tahun ini, dan dengan 9,5 juta pekerjaan yang diciptakan dalam delapan bulan pertama.
Sebuah negara berkembang, dengan jalan panjang untuk mencapai modernisasi, Cina akan mempromosikan pembangunan melalui pendalaman reformasi dan membuka pintu ke dunia luar. Kebijakan pintu tertutup hanya menyebabkan stagnasi, paparnya. Dan Cina juga akan mengejar “kerjasama dengan semua negara atas dasar prinsip-prinsip damai.”
Pemerintahnya juga akan memberikan 300 juta dolar AS bantuan kemanusiaan ke negara-negara yang relevan dan organisasi internasional.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Dengan 1,3 miliar penduduk, “kita perlu menjalankan urusan kita sendiri dengan baik dan mengambil tanggung jawab internasional kami.” Untuk itu, Cina akan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara berkembang lainnya, dan meningkatkan bantuan untuk pertumbuhan ekonomi, pungkasnya. (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah