London, 10 Muharram 1436/3 November 2014 (MINA) – Hampir 2.000 orang tewas di penjara Suriah akibat penyiksaan, kelaparan dan kurangnya perawatan medis selama tahun ini, Observatorium Suriah untuk HAM mengatakan Ahad (2/11).
Lembaga monitor yang berbasis di Inggris itu mengatakan telah mendokumentasikan 1.917 kematian di penjara Suriah sejak awal 2014, di antaranya 27 anak-anak di bawah usia 18 tahun dan 11 perempuan.
Kelompok-kelompok HAM secara teratur telah mengkritik kondisi fasilitas penahanan Suriah dan menuduh rezim melakukan penyiksaan dan penganiayaan yang meluas, ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Awal tahun ini, 55.000 foto diselundupkan keluar Suriah oleh mantan fotografer polisi militer rezim yang memberikan sekilas gambaran dari beberapa pelanggaran yang dilakukan di penjara-penjara Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Gambar digital dari 11.000 tahanan tewas menunjukkan tubuh kurus dengan luka dalam, luka bakar dan pencekikan.
Lembaga monitor mengatakan, tubuh beberapa korban yang tewas di penjara diserahkan kepada keluarganya, sementara keluarga lainnya hanya diberitahu orang yang mereka cintai telah meninggal dan diperintahkan untuk mengumpulkan sertifikat kematian.
Menurut data organisasi itu, sekitar 200.000 orang ditahan oleh rezim di penjara dan fasilitas pemerintah lainnya.
Direktur Observatorium Suriah Rami Abdel Rahman mengatakan, kurangnya akuntabilitas telah menyebabkan kematian meluas di penjara.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Ketika si pembunuh tahu bahwa tidak ada hukuman, ia terus melakukan kejahatan dan melakukan lebih banyak lagi,” katanya kepada AFP. (T/P001/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon