Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DD Genjot Potensi Wakaf Melalui ISEF 2019

Insaf Muarif Gunawan - Kamis, 14 November 2019 - 09:44 WIB

Kamis, 14 November 2019 - 09:44 WIB

4 Views

 

Jakarta, MINA – Wahfiudin Sakkam, Dewan Syariah Dompet Dhuafa mengatakan, DD terus menggenjot potensi wakaf melalui acara ISEF 2019 (Indonesia Syaria Ekonomic Festival) di Jakarta.

Pada forum Sustainanble Finance, wakaf produktif, Rabu (13/11), Wahfiuddin jadi salah satu narasumber dalam talkshow bersama Bupati Musi Banyuasin Sumsel Dodi Reza Alex Noordin,  Irwan Abdollah dari Bursa Efek Indonesia, praktisi pasar modal syariah dan celebrity seperti Alyssa Soebandono sebagai pekerja seni.

Talkshow tersebut mengangkat tema “Peran Ekonomi Islam dalam Kehidupan.”

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Tegakkan ibadah maka kamu akan terbentuk dari sistem ekonomi dan politik yang adil. Ekonomi syariah tidak terlepas dari nilai ibadah. Sistem ekonomi tidak berjalan ketika tidak melibatkan nilai spritual didalamnya. Oleh sebab itu hati-hati bagi pelaku ekonomi syariah bahwa hidup dilihat oleh Tuhan untuk semua transaksi-transaksi ekonomi,” ucap Wahfiuddin.

Bupati Musi Banyuasin mengemukakan, pengelolaan wakaf berkembang menjadi lebih produktif sebagai contoh dikemukakannya pengelolaan industri sawit di daerahnya.

“Wilayah kami menjadi wilayah contoh dalam pengembangan wakaf perkebunan dengan membangun pengolahan sawit. Sebagaimana telah dicontohkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, bahwa wakaf yang pertama di bumi ini adalah wakaf kebun yang terus bergulir kebermanfaatanya. Kami mencontoh itu, mencoba untuk mengikuti skema itu, sehingga hasilnya kembali untuk masyarakat dengan dukungan dari seluruh aspek baik pemerintahan daerah maupun investor”, ujar Dody Alex Nurdin.

Ia memaparkan, perkembangan wakaf kian berubah seiring laju teknologi serta sasarannya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Senada dengan hal itu Irwan Abdollah dari Bursa Efek Indonesia dan praktisi pasar modal syariah mengatakan, masuk era millenial, wakaf mengalami adaptasi dengan kerjasama berbagai jaringan aplikasi, berwakaf kian mudah dalam proses transaksi tanpa menunggu lama.

“Kami mengembangkan wakaf saham, kita bicara tentang wakaf untuk anak muda, karena selama ini wakaf masih terorientasi terhadap aset. Kalau saham ada persyaratan khusus, namun jika wakaf bisa kapan saja. Wakaf saham ada dua yaitu saham syariah, 60 persen saham yang ada di Bursa Efek Indonesia merupakan saham syariah, keuntungan dari saham dengan defiden atau untung dagang dari jual beli saham,” pungkasnya.

Dompet Dhuafa adalah lembaga Filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum Dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (welasasih) dan wirausaha sosial. (L/Gun/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Breaking News
Ekonomi