Yerusalem, MINA – Di tengah terjadinya pembataian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, delegasi organisasi masyarakat sipil Maroko justru berkunjung ke Israel.
Kementerian Luar Negeri Israel membuat pengumuman pada Ahad (10/6) dalam sebuah pernyataan berbahasa Arab.
“Delegasi 11 orang itu meliputi insinyur, penulis, dan pengusaha yang melihat pentingnya dialog dan komunikasi dengan rekan-rekan mereka di Israel,” kata pernyataan itu, demikian The New Arab melaporkan.
“Kunjungan itu akan berlangsung lima hari dan termasuk pertemuan dengan anggota parlemen di Knesset dan pejabat lainnya. Mereka juga dijadwalkan melakukan tur ke sejumlah kota seperti Haifa dan Yerusalem, dengan mengunjungi situs-situs Islam,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Kunjungan itu telah dikecam di Maroko karena terjadi setelah pasukan Israel menewaskan sedikitnya 129 warga Palestina sejak protes pecah di sepanjang perbatasan Gaza pada 30 Maret.
Maroko adalah salah satu dari beberapa negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi yang terbatas dengan Israel.
Pada 2013, lima partai politik di Maroko secara bersama-sama mensponsori dua RUU untuk melarang normalisasi dengan entitas Israel.
Namun, undang-undang yang diusulkan belum disahkan oleh pihak berwenang. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron: Penderitaan di Gaza telah Mencapai “Tingkat yang Tak Tertahankan”