Baghdad, MINA – Para pengunjuk rasa anti-pemerintah Irak memblokade sebuah ladang minyak dan melakukan aksi unjuk rasa di kota-kota selatan, Ahad (29/12), sementara faksi-faksi politik tetap lumpuh dalam upaya mereka membentuk pemerintah baru.
Para pejabat mengatakan, beberapa ratus orang yang menuntut pekerjaan menutup akses ke ladang Nassiriya, 300 kilometer (190 mil) selatan Baghdad, yang menghasilkan 82.000 barel minyak per hari.
Blokade dua hari itu adalah yang pertama untuk mengganggu operasi produsen terbesar kedua OPEC itu sejak dimulainya pemberontakan populer yang akan memasuki bulan keempat pada awal Januari, demikian Nahar Net melaporkan.
Protes yang dipimpin oleh kaum muda itu menuntut pemecatan seluruh elit politik yang telah memerintah negara setelah invasi pimpinan AS tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Protes aksi duduk telah menutup kantor-kantor dan sekolah-sekolah di wilayah selatan yang mayoritas Syiah selama berpekan-pekan.
Demonstran sekali lagi menyatakan “pemogokan umum” di Diwaniya pada Ahad, hari pertama dalam pekan kerja.
Demonstrasi massal juga melumpuhkan Kout, al-Hilla, Amara dan kota suci Najaf. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah