Najaf, MINA – Demonstran antipemerintah membakar gedung konsulat Iran di Irak selatan pada Rabu (27/11), sementara seorang pengunjuk rasa dibunuh oleh pasukan keamanan yang menembakkan peluru langsung di tengah kekerasan yang sedang berlangsung, 35 orang lainnya luka.
Para pejabat Irak mengatakan, para pengunjuk rasa menghancurkan konsulat Iran di kota Najaf di malam hari.
Seorang pejabat polisi mengatakan, polisi menembakkan amunisi hidup untuk mencegah para pemrotes memasuki gedung. Pihak berwenang menyatakan jam malam di Najaf setelah insiden itu. Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim, sesuai dengan peraturan, demikian Times of Israel melaporkan.
Para demonstran mengambil bendera Iran dari gedung dan menggantinya dengan bendera Irak. Staf Iran tidak ada yang terluka dan menyelamatkan diri lewat pintu belakang.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Insiden itu menandai peningkatan demonstrasi yang mengamuk di Baghdad dan di Irak selatan yang sebagian besar berpenduduk Syiah sejak 1 Oktober.
Para pemrotes menuduh pemerintah yang dipimpin politisi Syiah korup tanpa harapan dan mengeluhkan pelayanan publik yang buruk dan pengangguran yang tinggi. Mereka juga mengecam pengaruh Iran yang meningkat dalam urusan negara Irak.
Setidaknya 350 orang telah terbunuh dan ribuan lainnya luka-luka, yang telah menjadi gerakan protes akar rumput terbesar dalam sejarah modern Irak. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)