New York, MINA – Indonesia kembali menyuarakan komitmen yang kuat dalam mendukung proses perdamaian di Palestina.
Hal tersebut merupakan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI yang dibacakan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kemlu RI, Tri Tharyat pada pertemuan Peace Day Effort: Renewed Effort for Middle East Ministerial Meeting di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-78, Senin (18/9).
Setelah tiga dekade berjalan, situasi di Palestina belum juga menemui kemajuan yang berarti. Sebaliknya, situasi semakin menunjukkan kemunduran dengan eskalasi kekerasan. Prospek two-state solution justru menjadi semakin jauh dari kenyataan.
Menyikapi hal ini, Dirjen Multilateral menyampaikan harapan agar inisiatif Peace Day Effort yang dimotori oleh sejumlah negara Arab, yakni Mesir, Saudi Arabia dan Mesir, serta organisasi Liga Arab dan Uni Eropa dapat hasilkan kontribusi konkrit dalam wujudkan perdamaian di Palestina dan kawasan.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Pertemuan itu merupakan kick-off bagi inisiatif untuk menyusun paket insentif perdamaian untuk mendorong kedua belah pihak merevitalisasi proses negosiasi damai yang sudah lama vakum.
Paket insentif akan dibentuk melalui tiga kelompok kerja di bidang politik dan keamanan, ekonomi, serta pembangunan manusia. Kelompok Kerja tersebut akan terbuka bagi partisipasi semua negara dan ditargetkan terbentuk pada Oktober 2024.
Indonesia senantiasa berperan aktif dalam pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan negara Palestina yang merdeka. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah berikan pelatihan kepada lebih dari 2000 warga Palestina, di berbagai bidang antara lain UMKM, e-commerce dan penanganan bencana. (R/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah