Dialog Shangri-La di Singapura, Menhan Prabowo Usulkan Perdamaian  Rusia dan Ukraina

Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan perdamaian menghentikan perang Rusia dan Ukraina. (Dok. Biro Humas Setjen Kemhan)

Singapura, MINA – Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto mengusulkan perdamaian menghentikan perang .

Diusulkan pada pertemuan puncak pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura, pembentukan zona demiliterisasi dan referendum PBB untuk wilayah yang disengketakan kedua pihak.

Menhan meminta, para pejabat pertahanan dan militer dari seluruh dunia yang berkumpul  untuk mengeluarkan deklarasi yang menyerukan penghentian permusuhan, Sabtu (3/6) di Singapura, demikian keterangan yang dikutip MINA.

Dia mengusulkan rencana multi-poin termasuk gencatan senjata pada posisi saat ini dari kedua pihak yang bertikai dan membangun zona demiliterisasi dengan mundur 15 kilometer dari posisi garis depan masing-masing pihak.

Menurutnya, zona demiliterisasi harus diawasi dan dipantau oleh pasukan penjaga perdamaian yang dikerahkan oleh PBB.

Baca Juga:  Kontingen MTQ Kota Bogor Dapat Anggaran Kadeudeuh

Dia menambahkan bahwa referendum PBB harus diadakan untuk memastikan secara objektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah yang disengketakan.

“Saya mengusulkan agar Dialog Shangri-La menemukan modus deklarasi sukarela yang mendesak Ukraina dan Rusia untuk segera memulai negosiasi perdamaian,” kata Prabowo.

Menhan menyatakan bahwa saat ini semua negara menghadapi ancaman global yang sama yaitu krisis energi, air serta ketahanan pangan. Untuk itu, sangatlah penting pertemuan ini untuk bekerja sama dalam mengatasi persaingan geopolitik, maupun perselisihan teritorial melalui dialog, negosiasi dan win-win solution.

Di sisi lain, setiap konfrontasi kekuatan yang terjadi akan dapat dengan sangat cepat mengakibatkan bencana yang berbahaya.

“Saya pernah diberitahu oleh para ahli di Indonesia. Bahkan jika Indonesia tidak terlibat dalam konflik terbuka manapun. Misalnya jika terjadi perang nuklir antar negara. Meskipun Indonesia tidak terlibat secara langsung, Indonesia secara perlahan tetap akan turut mengalami kehancuran dan juga menderita,” ujar .

Baca Juga:  MER-C Sayangkan Tindakan Represif Polisi terhadap Mahasiswa di AS

“Oleh karena itu, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak dengan sangat kepada saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk segera menghentikan permusuhan,” lanjut Menhan.

Proposal Indonesia mengikuti tahun kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow dan Kyiv, di mana dia menawarkan untuk berperan sebagai perantara perdamaian antara para pemimpin mereka dan menghidupkan kembali pembicaraan damai. Dia juga ketua kelompok ekonomi besar G20 pada saat itu.

Sementara itu, Josep Borrell Fontelles, perwakilan tinggi dan wakil presiden Komisi Eropa Uni Eropa, mencatat bahwa jika dukungan militer untuk Ukraina dihentikan, perang akan segera berakhir tetapi kedaulatan negara itu jatuh ke tangan agresi luar.

Baca Juga:  Banjir Longsor Kabupaten Luwu Landa 13 Kecamatan, Tujuh Wafat

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengusulkan rencana perdamaian 10 poin, yang meminta Rusia untuk menarik semua pasukannya dari Ukraina. Kepala penasihat diplomatik Ihor Zhovkva mengatakan Ukraina tidak tertarik pada gencatan senjata yang mengunci keuntungan teritorial Rusia. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.