Oklahoma, 18 Shafar 1438/18 November 2016 (MINA) – Hakim di Pengadilan Oklahoma Amerika Serikat (AS) pada Kamis (17/11) menetapkan tanggal 30 November sebagai sidang terhadap pembunuh Khalid Jabara, migran asal Lebanon karena mengira korban adalah seseorang beragama Islam.
Hakim akan memutuskan, apakah evaluasi mental diperlukan terhadap Stanley Vernon Majors, pria Oklahoma 62 tahun yang menjadi tersangka pembunuhan Khalid Jabara. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA, Jumat.
Majors dituduh melakukan penembakan terhadap tetangganya Khalid Jabara pada Agustus lalu.
Majors menyangka Jabara beragama Islam, padahal sebenarnya penganut Kristen Ortodoks.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Jaksa mendakwa Majors atas pembunuhan tingkat pertama dan kejahatan atas dasar kebencian, tapi pengacara Majors memilih evaluasi kompetensi mental untuk menunjukkan tanda-tanda kliennya menderita demensia.
Menurut pengacara pembela Paula Alfred, Majors tampaknya memiliki masalah dengan memori jangka panjang.
Pihak berwenang mengatakan, Majors membunuh Jabara setelah beberapa tahun melakukan penghinaan rasial terhadap Jabara dan keluarganya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris