Dipasang Detektor Logam, Umat Islam Tolak Masuki Al-Aqsha

Uma Islam di Al-Quds melakssanakan salat di luar kompleks Al-Aqsha. (Foto: dok. MEMO)

 

Al-Quds, MINA – Otoritas keamanan Israel mengadakan pos pemeriksaan di dalam kompleks yang dilengkapi kamera pengawas dan detektor logam, membuat jemaah Muslim menolak untuk masuk.

Pos pemeriksaan ketat itu ditempatkan di Masjid Kubah As Shakhrah dan Masjid Al-Aqsha.

Meski seruan azan untuk salat Zuhur terdengar dari Masjid Al-Aqsha, Ahad (16/7) tapi jemaah mengadakan salat di luar lokasi untuk memprotes tindakan keamanan baru polisi Israel tersebut.

“Kami menolak perubahan yang diberlakukan oleh pemerintah Israel,” kata Sheikh Omar Kiswani, Direktur Al-Aqsa kepada wartawan di luar. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA. “Kami tidak akan masuk melalui detektor logam itu.”

Beberapa wanita menangis dan berteriak menyuruh orang untuk tidak masuk.

Polisi mengatakan bahwa sejauh ini dua gerbang menuju lokasi suci telah dibuka, dilengkapi dengan detektor logam, lebih dari 200 orang dinyatakan telah masuk.

Sebelum dibukanya kembali komplek Al-Aqsha, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara tentang langkah-langkah keamanan pada Sabtu malam sebelum berangkat ke Paris.

“Malam ini saya mengadakan diskusi dengan pimpinan keamanan tertinggi dan saya menginstruksikan agar detektor logam ditempatkan di gerbang masuk ke Bukit Bait Suci,” katanya dengan menyebut kompleks Al-Aqsha menggunakan nama sebutan bagi penganut Yahudi. (T/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.